Menu Close

13 Istri – Istri Nabi Muhammad SAW dan Sifatnya

13 Istri – Istri Nabi Muhammad SAW dan Sifatnya

Izin untuk menikah dengan lebih dari empat wanita merupakan
salah satu hal yang disyariatkan Allah SWT hanya kepada Rasulullah
Shalallahu Alaihi Wassalam. Beliau Sholallahu Alaihi Wassalam pernah
menikahi 13 orang wanita, dua diantaranya yaitu Khadijah binti Khuwailid
radhiyallahu ‘anha dan Zainab bintu Khuzaimah meninggal dunia sebelum Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam sendiri wafat.

Istri-istri Nabi Muhammad SAW merupakan para wanita yang mulia, baik
dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Mereka merupakan para wanita
yang senantiasa mendapatkan gelar ummul mukminin yaitu ibu dari
orang-orang yang beriman. Selain itu, mereka nantinya akan selalu
mendampingi Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam di syurga.

Lalu siapa sajakah istri-istri Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam ? berikut ulasannya.

  1. Khadijah bintu Khuwailid radhiyallahu ‘anha (556-619 M)

Beberapa hal yang terkait dengan Khadijah bintu Khuwailid, di antaranya adalah :

  • Khadijah bintu Khuwailid adalah seorang wanita yang berasal dari
    bangsa Quraisy, Beliau lahir pada tahun 68 sebelum hijrah. akan tetapi
    Beliau terkenal memiliki kemuliaan, baik dari segi nasab maupun
    akhlaknya. Rasulullah Shalallahu Alaihi wassalam pernah bersabda :
خَيْرُ نِسَائِهَا مَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ وَخَيْرُ نِسَائِهَا خَدِيجَةُ
ArtinyaWanita terbaik ialah Maryam putri Imran dan Khadijah” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
  • Status Khadijah sebelum menikah dengan dengan Rasulullah Shalallahu
    Alaihi Wassalam adalah janda yang ditinggalkan wafat oleh dua suami
    terdahulunya, yang bernama Abi Haleh Al Tamimy dan Oteaq Almakzomy.
  • Bagi Rasulullah Shalallahu Alaihi wassalam, Khadijah adalah istri
    Beliau yang pertama. Dan selama menikah dengan Khadijah, Rasulullah
    Shalallahu Alaihi Wassalam tidak pernah melakukan poligami, kecuali
    setelah Khadijah wafat.
  • Khadijah merupakan istri yang paling dicintai oleh Rasulullah
    Sholallahu Alaihi Wassalam setelah Aisyah Radhiyallahu’ Anha. Bahkan
    karena kecintaan Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam terhadap Khadijah
    membuat Aisyah cemburu, beliau pun (Aisyah Radhiyallahu’ Anha) berkata :
ما غرتُ على نساءِ النبيِّ صلَّى اللهُ
عليهِ وسلَّمَ إلا على خديجةَ . وإني لم أُدركها . قالت : وكان رسولُ اللهِ
صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ إذا ذبح الشاةَ فيقول ” أرسلوا بها إلى أصدقاءِ
خديجةَ ” قالت ، فأغضبتُه يومًا فقلتُ : خديجةُ ؟ فقال رسولُ اللهِ صلَّى
اللهُ عليهِ وسلَّمَ ” إني قد رُزِقْتُ حُبَّها
Artinya:
Aku tidak pernah
merasa cemburu terhadap istri-istri Nabi melebihi kecemburuanku terhadap
Khadijah. Padahal aku belum pernah berjumpa dengannya. Biasanya ketika
beliau menyembelih kambing, beliau memerintakan: “
bagikanlah daging kambing ini kepada teman-teman Khadijah“.
Suatu hari, kecemburuanku membuat beliau marah. Kataku, “Khadijah?”
beliau lalu mengatakan, “Aku dikaruniai rasa cintah kepadanya.”
 (HR Al Bukhari)
  • Khadijah adalah wanita yang merupakan ibu kandung dari seluruh
    putra-putri Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, kecuali Ibrahim.
    Adapun putra-putri Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam yang lahir dari
    rahim khadijah adalah : Al- Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum,
    Fathimah, dan Abdullah. Semua putra-putri Rosulullah Sholallahu Alaihi
    Wassalam tersebut wafat sebelum Beliau Sholallahu Alaihi Wassalam wafat,
    kecuali Fathimah.
  • Khadijah Radhiallahu’ anha wafat ketika beliau berusia 6 tahun,
    tepatnya 3 tahun sebelum Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam hijrah ke
    Madinah.
  • Para Ulama berbeda pendapat tentang usia Khadijah ketika Beliau dinikahi oleh Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam.
Pendapat pertama
menyatakan bahwa ketika menikah dengan Khadijah, Rosulullah Sholallahu
Alaihi Wassalam berusia 25 tahun, sedangkan Khadijah berusia 40 tahun.
Pendapat tersebu berdasarkan sebuah riwayat yang disebutkan Ibnu Sa’ad
dalam At-Thabaqat Al-Kubro :
وتزوجها رسول الله صلى الله عليه و سلم وهو بن خمس وعشرين سنة وخديجة يومئذ بنت أربعين سنة ولدت قبل الفيل بخمس عشرة سنة
Artinya:Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya (Khadijah) ketika beliau
berusia 25 tahun, sementara Khadijah berusia 40 tahun.
Pendapat kedua
menyatakan bahwa ketika menikah dengan Rosulullah Sholallahu Alaihi
Wassalam, Khadijah berusia 28 tahun. Hal ini berdasarkan pada sebuah
riwayat Al Hakim yang menyatakan bahwasannya dari Muhammad Ibnu Ishaq
berkata :
وكان لها يوم تزوجها ثمان وعشرون سنة
Artinya “Pada hari pernikahannya (Khadijah), beliau berusia 28 tahun.”
Pendapat ketiga
menyebutkan bahwa ketika menikah dengan Khadijah, saat itu Rosulullah
Sholallahu Alaihi Wassalam berusia 25 tahun, sedangkan khadijah sendiri
kala itu berusia 35 tahun. Pendapat tersebut dinukil oleh Al-Baihaqi
dari Al-Hakim bahwa usia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menikah dengan Khadijah adalah 25 tahun, sedangkan usia Khadijah ketika itu adalah 35 tahun.
2. Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha (596-674 M)

Ada beberapa hal yang terkait dengan Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anh, di antaranya

  • Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha merupakan
    wanita yang dinikahi oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam setelah
    Khadijah wafat. Beliau merupakan satu-satunya istri Rasulullah
    Shalallahu Alaihi Wassalam hingga Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam
    menikah dengan Aisyah.
  • Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha merupakan
    janda dari seorang sahabat bernama Sakran bin Amr Al-Amiry yang wafat di
    Habasyah. Lalu datanglah Rasulullah Shalallahu Alalihi Wassalam
    meminang Saudah, dan akhirnya Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam menikahi
    Saudah bintu Zam’ah pada bulan Ramadhan tahun 10 hijriyah.
  • Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha adalah tipe
    istri yang menyenangkan bagi baginda Rosul. Hal ini sebagaimana
    diriwayatkan oleh Ibrahim AN-Nakha’i dalam kisahnya. Dalam kisah yang
    tertulis dalam Thobaqoh Kubra tersebut mengatakan bahwa:
“Saudah berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam“Wahai
Rasulullah tadi malam aku shalat di belakangmu, ketika ruku’ punggungmu
menyentuh hidungku dengan keras, maka aku pegang hidungku karena takut
kalau keluar darah,” maka tertawalah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, Ibrahim berkata, Saudah biasa membuat tertawa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan candanya.”

  • Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha adalah
    salah satu istri Baginda Rasul yang taat dan setia hingga Beliau wafat,
    ketika Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam hendak menceraikannya, maka
    Saudah pun memohon agar Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam tidak
    melakukan hal itu.
  • Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha adalah
    termasuk istri Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam yang berperan dalam
    penyebaran sunnah-sunnah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, di mana
    beliau menghafall dan menyampaikan hadist-hadist yang banyak
    diriwayatkan oleh para imam terkemuka seperti Nasai, Ahmad, Bukhari,
    serta Abu Dawud.
  • Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha wafat pada akhir kekhilafan Umar, tepatnya tahun 54 hijriyah di Madinah.
3. A’isyah bintu Abi Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhma (614-678 M)

Hal-hal yang berkaitan dengan A’isyah bintu Abi Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhma, di antaranya :

  • Ummu Abdillah Aisyah Ash-Siddiqoh binti Ash-Shiddiq adalah wanita
    yang dinikahi oleh Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam setelah Saudah
    bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha. Beliau adalah putri dari sahabat Abu bakar Ash-Shiddqi.
  • Keistimewaan lain yang dimiliki A’isyah bintu Abi Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhma
    adalah bahwa kesuciannya telah diakui Allah SWT dari atas langit
    ketujuh, dan Malaikat telah menampakkan A’isyah kepada Baginda Rasul
    sebelum Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam menikahi A’isyah.
Hal tersebut sebagaimana sabda Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam :
رأيتُك في المنام ثلاث ليال ، جاء بك الملك
في سرقة من حرير، فيقول : هذه امرأتك فأكشف عن وجهك فإذا أنت فيه، فأقول :
إن يك هذا من عند الله يُمضه
Artinya:
Aku melihatmu (Aisyah)
dalam mimpiku selama tiga malam. Malaikat datang membawamu dengan
mengenakan pakaian sutra putih. Malaikat itu berkata, ‘Ini adalah
istrimu’. Lalu kusingkapkan penutup wajahmu, ternyata itu adalah dirimu.
Aku bergumam, ‘Seandainya mimpi ini datangnya dari Allah, pasti Dia
akan menjadikannya nyata.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
  • Ummu Abdillah Aisyah Ash-Siddiqoh binti Ash-Shiddiq adalah wanita
    yang paling dicintai oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam.
    Pernikahan Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam dengan A’isyah terjadi pada
    bulan Syawal tahun 11 setelah kenabian, tepatnya dua tahun lima bulan
    setelah peristiwa hijrah serta setahun setelah pernikahan Beliau
    Shalallahu Alaihi Wassalam dengan Saudah bintu Zam’ah berlangsung.
  • Saat menikah dengan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam A’isyah
    bintu Abi Bakar As-Shiddiq berumur 6 tahun. Hal itu berdasarkan sebuah
    hadist bahwasannya A’isyah berkata :
تَزَوَّجَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا بِنْتُ سِتِّ سِنِينَ ، وبنى بي وأنا بنت تسع سنين
Artinya:Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku ketika aku berusia 6 tahun. Dan beliau kumpul bersamaku ketika aku berusia 9 tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • A’isyah bintu Abi Bakar As-Shiddiq adalah satu-satunya wanita yang
    dinikahi Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam dalam keadaan masih gadis
    atau perawan. Dia adalah istri Rosulullah shalallahu  ‘alaihi wa sallam
    yang paling paham tentang agama serta yang paling pandai, bahkan secara
    mutlak dia adalah wanita terpandai di antara para wanita lainnya.
  • A’isyah bintu Abi Bakar As-Shiddiq wafat pada tanggal 17 ramadhan
    tahun 57 H. Akan tetapi ada juga pendapat yang menyatakan bahwa dia
    wafat pada tahun 58 H dan makamnya berada di Baqi’.
4. Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhuma (607-antara tahun 648 dan 665 M)

Hal-hal yang berkaitan dengan Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhma, di antaranya :

  • Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhuma
    adalah putri dari sahabat Umar Bin Khatab Radhiallahu anhu yang memiliki
    kepribadian yang kuat seperti sang ayah. Selain itu, dia juga seorang
    wanita yang pandai dalam hal membaca dan menulis, meskipun pada waktu
    itu kemampuan tersebut belum lazim dimiliki oleh kaum wanita.
  • Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhuma adalah seorang janda, di mana suaminya yang bernama Khunais bin Khudzafah As-Sahmi telah meninggal sekitar tahun 2-3 Hijriyah pada saat terjadinya perang badar.
  • Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhuma juga terkenal sebagai ahli ibadah, sehingga dia di sebut sebagai Shawwamah (wanita rajin puasa) dan qawwamah (wanita rajin shalat malam).
  • Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhuma menikah
    dengan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam ketika berusia 21 tahun.
    Pernikahan tersebut terjadi pada tahun ke-3 Hijriyah. Hafshah menjalani
    kehidupan rumah tangga bersama Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam
    selama 8 tahun, dan ketika usianya menginjak 29 tahun, Rosulullah
    Sholallahu Alaihi Wassalam wafat.
  • Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhuma meninggal pada usia 63 tahun, tepatnya pada masa pemerintahan Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu, yaitu tahun 45 H di Madinah, dan jenazahnya dimakamkan di Baqi’.
5. Zainab bintu Khuzaimah radhiyallahu ‘anha (595-626 M)

Hal-hal yang berkaitan dengan Zainab bintu Khuzaimah radhiyallahu ‘anhma, di antaranya :

  • Zainab bintu Khuzaimah radhiyallahu ‘anha terkenal
    dengan kedermawanan yang ia miliki, sehingga ia mendapatkan gelar
    sebagai Ummul Masakin (ibunya orang-orang miskin). Belia berasal dari
    bangsa Quraisy dan merupakan janda dari seorang pahlawan pada masa
    terjadinya perang uhud yang bernama
    Abdullah bin Jahsy radhiallahu ‘anh.
  • Zainab bintu Khuzaimah radhiyallahu ‘anha dinikahi
    Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pada bulan Ramadhan tahun 3
    Hijriyah, akan tetapi ketika pernikahan tersebut belum mencapai 8 bulan,
    Zainab bintu Khuzaimah radhiyallahu ‘anha Peristiwa tersebut terjadi pada bulan Rabiul Akhir tahun 4 Hijriyah, tepatnya ketika Zainab bintu Khuzaimah berusia 30 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Baqi’.
6. Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyah radhiyallahu ‘anha (599-683 M)

Hal-hal yang berkaitan dengan Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyah radhiyallahu ‘anha, di antaranya :

  • Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyah radhiyallahu ‘anha adalah seorang wanita Bani Makhzum. Dia adalah putri dari seorang Quraisy yang paling dermawan bernama Umayyah bin al-Mughirah yang dilahirkan pada tahun 24 sebelum Hijrah.
  • Sebelum menikah dengan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam,
    Ummu Salamah merupakan istri dari seorang Muhajirin yang pertama kali
    memeluk islam yang bernama
    Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad al-Makhzumi al-Qurasyi. Akan tetapi pada tahun 4 Hijrah, Abu Salamah meninggal dunia.
  • Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyah radhiyallahu ‘anha dinikahi Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam ketika dia berusia 28 tahun, yaitu sekitar tahun 4 H.
  • Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyah radhiyallahu ‘anha adalah
    wanita yang menawan dan juga cerdas. Dia selalu memberikan dukungan dan
    saran  kepada Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam ketika sedang
    berdakwah.
  • Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyah radhiyallahu ‘anha meninggal di usia 85 tahun, yaitu pada masa pemerintahan Yazid bin Muawiyah pada tahun 61 H. jenazahnya dimakamkan di Baqi’.
7. Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha (588-641 M)

Hal-hal yang berkaitan dengan Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha, di antaranya :

  • Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha merupakan
    salah satu istri Baginda Rosul yang masih memiliki hubungan kekerabatan
    dengan Beliau Sholallahu Alaihi Wassalam, di mana ibu dari
    Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha yang bernama Umayyah binti Muththalib
    adalah putri dari paman Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam. Dia
    terkenal sebagai ahli ibadah dan wanita yang gemar bersedekah.
  • Sebelum menikah dengan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha bernama Barra’. Dia adalah istri dari Zaid
    bin Haritsah yang merupakan anak angkat dari Beliau Sholallahu Alaihi
    Wassalam. Akan tetapi dalam pernikahan mereka terdapat ketidakcocokan
    sehingga keduanya pun bercerai.
  • Pernikahan yang terjadi antara Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dan Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha berlangsung tanpa adanya wali dan saksi. Hal ini berdasarkan sebuah hadist yang menyatakan bahwasannya Zainab pernah berkata :
زوجكن أهاليكن وزوجني الله من فوق سبع سموات
Artinya “Kalian dinikahkan oleh orang tua kalian, sementara aku dinikahkan oleh Allah dari atas langit yang tujuh.” (HR. Bukhari)
Pernikahan tersebut terjadi pada bulan
Dzul Qa’dah tahun 5 H. akan tetapi ada pendapat yang menyatakan bahwa
Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dan Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha menikah pada tahun 6 H.
  • Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha meninggal pada usia 53 tahun, yaitu pada Tahun 20 H, dan jenazahnya dimakamkan di Baqi’.
8. Juwairiyah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha (605-670 M)

Hal-hal yang berkaitan dengan Juwairiyah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha, di antaranya :

  • Juwairiyah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha merupakan
    seorang wanita yang berasal dari kelompok Yahudi Bani Musthaliq. Ayahnya
    yang bernama Harits bin Abi Dhirar merupakan pemimpin kaum tersebut
    kala itu. Sebelum memeluk islam, nama Juwairiyah bintu Al-Harits adalah
    Barrah.
  • Juwairiyah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha adalah janda
    dari Musafi’ bin Shafwan yang meninggal dalam peperangan yang terjadi
    antara pasukan Nabi Sholallahu Alaihi Wassalam dengan Bani Musthaliq di
    lembah Al-Muraisi yang merupakan Salah satu daerah sumber air bagi bani
    Musthaliq.
  • Juwairiyah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha dianggap
    sebagai wanita yang paling berkah bagi kaumnya, karena setelah
    pernikahannya dengan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, banyak
    sahabat Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam yang membebaskan budak mereka
    yang berasal dari Bani Musthaliq.
  • Juwairiyah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha meninggal pada tahun 56 H di Madinah. Waktu itu pemerintahan dipegang oleh Khalifah Muawiyah.
9. Ummu Habibah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhuma (591-665 M)

Hal-hal yang berkaitan dengan Ummu Habibah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anha, di antaranya :

  • Ummu Habibah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anha adalah
    saudara sepupu dari Utsman Bin Affan. Ibunya yang bernama Shafiyah bintu
    Abil ‘Ash adalah saudara dari Affan yang merupakan ayah dari Utsman.
  • Sebelum menikah dengan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, Ummu Habibah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anha
    telah menikah dengan Ubaidillah bin Jahsy. Akan tetapi suaminya
    tersebut meninggal di Habasyah. Dari pernikahannya itu, Ummu Habibah
    bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anha dikaruniai seorang putri yang bernama Habibah.
  • Ummu Habibah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anha meninggal pada masa khalifah Muawiyyah pada tahun 44 H di Madinah.
10. Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab (628-672 M)

Hal-hal yang berkaitan dengan Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab, di antaranya :




  • Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab berasal dari bangsa Yahudi Bani
    Nadzir yang tinggal di daerah Khaibar yang letaknya sekitar 120 km ke
    utara kota Madinah. Daerah tersebut terkenal sebagai sebuah kota besar
    yang di dalamnya terdapat kebun-kebun kurma yang sangat luas serta
    benteng-benteng yang sangat banyak. Ayahnya yang bernama Huyai bin
    Akhtab merupakan kepala suku dari Bani Nadzir.
  • Sebelum menikah dengan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam,
    Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab pernah menikah dengan dua lelaki, yang
    pertama dengan Salam bin Masykam ketika ia belum masuk islam, dan
    setelah berpisah, lalu Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab menikah dengan
    Kinanah bin Abil Haqiq yang akhirnya terbunuh ketika kaum muslimin
    menaklukan Bani Nadzir. Sementara itu, Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab
    menjadi salah satu budak tawanan.
  • Pernikahan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dengan Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab terjadi pada tahun 7 H, yaitu setelah Bani Nadzir berhasil ditaklukkan.
  • Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab disebut sebagai wanita Shadiqah oleh
    Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, yang artinya adalah wanita yang
    jujur imannya. Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab meninggal pada tahun 50 H
    dan dimakamkan di Baqi’.
11. Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anhu (602-681 M)

Hal-hal yang berkaitan dengan Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anhu, di antaranya :

  • Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anhu adalah saudara dari ibu
    kandung Khalid bin Walid yang bernama Lubabah As-Shugra. Selain itu,
    Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anhu juga merupakan saudara seibu
    dari istri Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam yang bernama Zainab
    bintu Khuzaimah.
  • Pernikahan antara Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam dengan
    Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anhu terjadi pada bulan Dzul
    Qo’dah tahun 7 H, seusai umrah qadha.
  • Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anhu meninggal pada tahun 61 H
    di Saraf, yaitu ketika beliau sedang dalam perjalanan pulang dari
    ibadah haji. Jenazahnya dimakamkan di Saraf.

Selain kesebelas istri, Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam juga memiliki 2 budak wanita, yaitu :

1. Mariyah Al-Qibtiyah

Hal-hal yang berkaitan dengan Mariyah Al-Qibtiyah  di antaranya :

  • Mariyah Al-Qibtiyah merupakan hadiah yang diterima Rasulullah
    Shalallahu Alaihi Wassalam dari raja Muqauqis sebagai jawaban atas surat
    Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengajaknya untuk memeluk agama islam.
  • Dari Mariyah Al-Qibtiyah, Rasulullah Shalallahu Alaihi
    Wassalam mendapatkan seorang putra yang bernama Ibrahim. Akan tetapi
    Ibrahim meninggal ketika usianya belum genap 2 tahun.
  • Mariyah Al-Qibtiyah meninggal pada masa pemerintahan Umar Bin
    Khattab, dan jenazahnya dimakamkan bersama para istri Rasulullah
    Shalallahu Alaihi Wassalam lainnya.
2. Raihanah binti Zaid Al-Quradziyah

Hal-hal yang berkaitan dengan Raihanah bintu Zaid Al-Quradziyah di antaranya :

  • Raihanah bintu Zaid Al-Quradziyah awalnya adalah seorang tawanan
    dari Bani Quraidzah, lalu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam
    menjadikannya sebagai budak. Akan tetapi pendapat yang lain menyatakan
    bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam telah membebaskan Raihanah
    bintu Zaid Al-Quradziyah lalu menjadikannya istri.

sumber :  https://dalamislam.com/info-islami/istri-istri-nabi-muhammad-saw

Leave a Reply