Pada topik ini kita akan membahas tentang pengukuran. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa terlepas dari kegiatan mengukur. Bahkan saat tidurpun kita berhubungan dengan alat ukur yang dinamakan jam beker, yang membantu kita mengatur kapan kita bangun tidur. Sedemikian pentingnya proses mengukur ini maka kita harus paham betul tentang arti dan proses mengukur.
1. Pengukuran
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lain sejenis yang dipakai sebagai satuan. Nilai suatu besaran diperoleh melalui pengukuran. Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengukuran langsung dan tidak langsung.
Pengukuran langsung adalah pengukuran besaran yang nilainya langsung ditunjukkan alat ukurnya. Contoh: laju (kecepatan) kendaraan langsung ditunjukkan oleh speedometer, tegangan listrik langsung ditunjukkan oleh voltmeter, dan lain-lain.
Pengukuran tak langsung adalah pengukuran besaran yang nilainya tidak langsung ditunjukkan alat ukurnya, nilai besaran diperoleh dengan perhitungan matematik. Contoh: luas, diperoleh dari hasil pengukuran panjang dan lebar, massa jenis, diperoleh dari hasil bagi pengukuran massa dan volume benda.
2. Besaran dan Satuan
Nah, sekarang kita akan melangkah ke bahasan tentang arti besaran dan satuan. Besaran adalah sesuatu yang dapat dinyatakan dengan angka atau nilai dan memiliki satuan. Besaran memerlukan angka dan angka dari besaran itu memerlukan pengiring. Pengiring angka pada besaran itu disebut satuan. Jadi, satuan adalah ukuran dari besaran yang berupa angka atau nilai.
Untuk lebih memahami pengertian besaran dan satuan, perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini:
a. Seorang pembalap mampu mengedarai sepeda motor dengan kecepatan 200 km/jam.
b. Panjang penggaris Budi 32 cm.
c. Putri ke sekolah memerlukan waktu 30 menit.
d. Tinggi pohon mangga di halaman hanya 30 jengkal.
Kecepatan, panjang, waktu,dan tinggi merupakan besaran, sedangkan 200, 30, 32 dan 10 merupakan nilai besaran. Sementara km/jam, cm, menit dan jengkal merupakan satuan.
Setelah mamahami besaran dan satuan, kita melangkah lebih lanjut ke macam besaran dan satuan. Besaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok meliputi: panjang, massa, waktu, suhu. Besaran turunan meliputi: luas, volume, berat, gaya, kecepatan, percepatan, tekanan, dan lain-lain. berdasarkan besar dan arahnya, besaran dibedakan menjadi dua yaitu besaran vektor dan besaran skalar. Besaran vektor merupakan besaran yang memiliki besar dan arah, contohnya adalah perpindahan dan kecepatan. Besaran skalar merupakan yang hanya memiliki besar tapi tidak memperhatikan arah besarannya, contohnya adalah jarak dan kelajuan.
3. Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku
Satuan pengukuran dibedakan menjadi dua, yaitu satuan baku dan satuan tak baku.
Satuan baku adalah satuan yang ditetapkan sebagai satuan pengukuran secara umum (internasional). Hal ini dikarenakan pengukuran dengan satuan baku dapat dinyatakan dengan jelas dan dapat dipakai untuk memeriksa ketepatan suatu instrumen. Satuan baku adalah satuan bilangan jika digunakan dalam pengukuran hasilnya untuk setiap orang sama. Contoh satuan baku untuk besaran:
Contoh Satuan Baku
Panjang: mm, cm, dm, m, dam, hm, km
Massa: gram, ons, kuintal, ton
Waktu: detik, menit, jam, hari
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan pengukuran secara umum atau secara ilmiah, karena pengukuran ini tidak dapat dinyatakan dengan jelas atau tidak dapat digunakan untuk memeriksa ketepatan suatu instrumen. Satuan tak baku adalah satuan bilangan jika digunakan dalam pengukuran hasilnya untuk setiap orang tidak sama. Contoh satuan tak baku untuk besaran:
Contoh Satuan Tak Baku
panjang: lidi, jengkal, jari;
massa: batu, buku, penghapus; dan
waktu: ayunan, hitungan, ketukan, loncatan.
Satuan yang dipakai di suatu negara, dapat juga berbeda dengan negara lain, satuan seperti ini juga disebut satuan tidak baku, seperti:
panjang : yard, inchi, feet atau kaki;
massa : pounds, lbs; dan
volume : gallon.
Contoh Soal ke-1
Sebuah tali panjangnya 27.000 kaki, kemudian dipotong untuk membuat ikatan sepanjang 500 m. Berapa meterkah panjang sisa tali?
Penyelesaian
Diketahui:
Panjang tali awal = 27.000 kaki
1 kaki = 0,305 m
Panjang tali potongan = 500 m
Ditanya: panjang sisa tali dalam m?
Jawab:
Panjang tali awal (m) = 27.000 x 0,305 = 8235 m
Panjang tali sisa = ( 8235 – 500)m = 7735 m
Contoh Soal ke-2
Hitunglah luas persegi panjang yang mempunyai panjang 25 satuan persegi dan lebar 14 satuan persegi!
Penyelesaian
Diketahui:
Panjang = 25 satuan persegi
Lebar = 14 satuan persegi
Ditanya: L?
Jawab:
L = panjang x lebar
L = 25 x 14
L = 350 satuan luas
Sumber : Dan Jodan