Para Ulama Tafsir Menyebutkan bahwa kata Kafir/Kufur (الْكفْر) dalam Al Qur’an memiliki lima makna :
Sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wata’ala :
Sesungguhnya orang-orang KAFIR, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. [Al Baqoroh (2):6]
Dalam Ayat yang lain Allah subhanahu wata’ala berfirman :
وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ الَّذِي
جَعَلْنَاهُ لِلنَّاسِ سَوَاءً الْعَاكِفُ فِيهِ وَالْبَادِ وَمَنْ يُرِدْ
فِيهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ} [الحج: 25]
Sesungguhnya orang-orang yang KAFIR
dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan Masjidilharam yang telah
Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di
padang pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan
secara lalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang
pedih. [Al Hajj (22):25]
Kelompok makna inilah yang terbesar dan paling banyak dalam Al Qur’an.
2. Kufur Nikmat (كفران النِّعْمَة)
Sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wata’ala :
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu (KAFIR) mengingkari (nikmat)-Ku. [Al Baqoroh (2):152]
Dalam Ayat yang lain Allah subhanahu wata’ala berfirman :
dan kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu dan kamu termasuk golongan orang-orang (KAFIR) yang tidak membalas guna [Asy Syu’aro (26):19]
Dalam Ayat yang lain Allah subhanahu wata’ala berfirman :
الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ
يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ
هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ} [النمل: 40]
Berkatalah
seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: “Aku akan membawa singgasana
itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat
singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk
kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau (KAFIR) mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar (KAFIR), maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”
3. Berlepas diri/saling mengingkari (التبري)
Sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wata’ala :
إِنَّمَا اتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا مَوَدَّةَ
بَيْنِكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِينَ} [العنكبوت: 25]
Dan
berkata Ibrahim: “Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain
Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu
dalam kehidupan dunia ini kemudian di hari kiamat sebahagian kamu mengingkari
(KAFIR = berlepas diri) terhadap sebahagian (yang lain) dan sebahagian
kamu mela’nati sebahagian (yang lain); dan tempat kembalimu ialah
neraka, dan sekali-kali tak ada bagimu para penolongpun. [Al Ankabut
(29):25]
Firman Allah Subhanahu wata’ala dalam ayat diatas : “kemudian di hari kiamat sebahagian kamu mengingkari (KAFIR) terhadap sebahagian (yang lain)” maksudnya adalah “Sebahagian kalian saling berlepas diri dari sebahagian yang lain”
Dalam Ayat yang lain Allah subhanahu wata’ala berfirman :
كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ
إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ
مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ} [الممتحنة: 4]
Sesungguhnya
telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang
yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:
Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah
selain Allah, kami ingkari (KAFIR = berlepas diri) (terhadap
kekafiran)-mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan
kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.
4. Pengingkaran (الْجُحُود)
Sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wata’ala :
Maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar (KAFIR) kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar (KAFIR) itu. [Al Baqoroh (2):89]
5. Menutupi (التغطية)
Sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wata’ala :
Seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para orang-orang KAFIR (petani) [Al Hadid (57):20]
Orang-orang kafir (الْكُفَّارَ) yang dimaksud dalam ayat tersebut diatas adalah para petani yang menanam benih biji-bijian (menutupinya dengan tanah).
Sumber Rujukan :
- Nuzhah Al A’yun An Nawazhir Fie Ilmi Al Wujuh Wan Nazho-ir karya Ibnul Jauzy Hal. 516-517
- Terjemah Al Qur’an v1.5
- Kamus Bahasa Arab v2.0