1. Bartholomeus Dias
Seorang pelaut Portugis bernama Bartholoneus Dias mulai berlayar dari Lisabon (ibukota Portugis) menuju selatan, menyusuri Pantai Barat Afrika. Pada tahun 1486 ia tiba diujung Selatan benua Afrika. Disitu kapal Bartholoneus Dias dilanda angin topan. Oleh karena itu, ia terpaksa kembali. Meskipun gagal mencapai India pelayaran Bartholoneus Dias berhasil menemukanjalur baru ke Hindia Timur. Bukan lagi lewat Laut tengah melainkan menyusuri Pantai Afrika lalu ke Lautan Hindia. Sebagai peringatan atas keberhasilan itu, orang Portugis menyebut Tanjung di ujung Selatan Afrika sebagai Tanjung Afrika Baik (Cape of Good Hope)
2. Vasco Da Gama
Pada bulan Juli 1497 seorang pelaut Portugis lain bernama Vasco Da Gama bertolak dari pelabuhan Lisabon. Tujuannya ke India melalui Tanjung Harapan Baik/ Tanjung Harapan. Ia berlayar atas perintah Raja Portugis, Manuel I. Rombongannya berlayar dengan empat buah kapal layar. Ekspedisi ini membawa sejumlah batu padrao (batu bertulis gambar bola dunia, lambang Portugis). Batu ini akan dipancangkan pada setiap tempat atau negeri yang baru mereka temukan. Dengan pemancangan lambang Kerajaan Portugis itu, berarti setiap negeri baru mereka temukan diakui sebagai jajahan Portugis.
Setelah melewati Tanjung Harapan, Samudera Hindia dan Laut Arab, berlabuhlah mereka di kota Kalikut pada tahun 1498. Di kota itulah Vasco Da Gama mendirikan kantor dagang yang merupakan kantor dagang Portugis pertama di Asia. Dengan modal sebuah kantor dagang itu kemudian Portugis dapat menanamkan kekuasaannya di Kalikut (Goa)
Sejak Vasco Da Gama tiba di Kalikut, kapal-kapal Portugis berdatangan ke India untuk memborong rempah-rempah. Setiba di India Vasco Da Gama mengira bahwa telah sampai di kepulauan rempah-rempah. Dugaan itu keliru, karena mereka baru sampai di India.
Beberapa tahun kemudia orang-orang Portugis mengetahui bahwa India bukanlah negeri asal rempah-rempah. Mereka juga mendengar bahwa kota Malaka merupakan kota perdagangan rempah-rempah terbesar di Asia tenggara. Timbullah keinginan mereka untuk merebut Malaka. Keinginan itu dilaksanakan oleh Alfonso d’Albuquerque.
3. Alfonso d’Albuquerque.
Pada tahun 1511, Portugis di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque berhasil menaklukkan Malaka. Setahun kemudian rombongan Portugis datang ke Maluku dan diterima baik oleh raja Ternate. Bahkan Portugis diperkenankan mendirikan benteng di Ternate. Penerimaan baik itu dilatar belakangi oleh persaingan antara Ternate dan Tidore.
Sejak Portugis secara langsung membeli rempah-rempah dari Maluku, Bandar Lisabon (Lisboa) menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dan komoditas lain yang berasal dari Hindia Timur. Dari Lisabon komoditas itu disebarkan ke seluruh Eropa terutama oleh pedagang-pedagang Belanda.
Sumber : sabenggo