Model Pendidikan Islam dengan pendekatan Spiritual
Dalam pandangan agama manusia diberi dua pilihan yaitu jalan sesat yang mejerumuskan ke jurang nista dan jalan kebenaran yang menuntun manusia menuju keridhaan Alloh. Sehingga merasakan bahagia dunia-akhirat.
Proses pendidikan harus mengarahkan peserta didik menjadi manusia yang dedikatif dan berserah diri kepada Alloh. Materi pendidikan harus mengarahkannya dari asal-usul manusia sehingga dia akan mengerti arti hidup.
Kurikulum materi pendidikan harus mengandung nilai-nilai Islami.
Strategi operasional pendidikan adalah meletakkan anak didik dalam posisi pendidikan seumur hidup.
PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM
Allah SWT berfirman dalam surat An-Nissa: 9 yang berbunyi:
واليخش الذين لو تركوا من خلفهم ذرية ضعافا خافوا عليهم فليتقوا الله واليقولوا قولا سديد
Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa ada 3 macam kedudukan anak yaitu:
1. Anak sebagai perhiasan;
2. Anak sebagai sumber penderitaan;
3. Anak sebagai penyejuk hati (anak yang sholeh).
Untuk mendapatkan anak yang sholeh, anak sebagai penyejuk hati diperlukan pendidikan yang
baik semenjak dini yang berdasarkan pada Islam.
MATERI PENDIDIKAN ISLAM
Para tokoh pendidikan Islam masa lalu membagi ilmu menjadi beberapa bagian.
Al-Farabi membagi materi menjadi ilmu bahasa, sains persiapan, fisika dan metafisika, dan ilmu kemasyarakatan. Ibnu Kholdun membagi menjadi ilmu syariah, filsafat, ilmu alat yang membantu agama dan ilmu alat yang membantu faldafah.
Sedangkan secara umum al-Ghazali membagi menjadi ilmu fardu ‘ain (agama: al-qur’an, hadits dan ilmu bahasa) dan fardu kifayah (dunia: sains dan sosial). Dan Ibnu Sina membagi menjadi ilmu teori (mipa dan ) dan ilmu praktik (akhlak dan politik).
METODE DALAM PROSES PENDIDIKAN ISLAM
Metode suasana gembira (QS. Al-Baqarah: 25 dan 185)
Metode lemah lembut (QS. Al-Imran: 159)
Metode bermakna (QS. Muhammad: 16)
Metode prasyarat atau muqadimah (QS.Al-Baqaah: 1-2)
Metode komunikasi terbuka (QS. Al-A’raf: 179)
Metode memberikan pengetahuan baru (QS. Al-Baqarah: 164 dan Al-Fushilat: 153)
Metode uswatun hasanah (QS. Al-Ahzab: 21)
Metode praktek atau pengamatan aktif (QS. As-Shof: 2-3 dan Al-Baqarah: 25)
Metode bimbingan, penyuluhan (QS. Al-Anbiya’: 107 dan An-Nahl: 25)
Metode cerita (QS. Al-A’raf: 176)
Metode perumpamaan (QS. Ibrahim: 18)
Metode hukuman dan hadiah (QS. Al-Ahzab: 72-73)
source:raihana