Pendidikan Karakter ( Lengkap ) ; Pengertian, Nilai – nilai, Tujuan, Fungsi dan Prinsipnya
Apa itu Pendidikan Karakter?
Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah untuk memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati (Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter, 2010).
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.
Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat pancasila dan pembukaan UUD 1945 dilatar-belakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang saat ini, seperti: disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai pancasila, bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa, ancaman disintregasi bangsa, dan melemahnya kemandirian bangsa.
Berikut ini beberapa definisi dan pengertian pendidikan karakter dari beberapa sumber buku:
Menurut Zubaedi (2011:17), pendidikan karakter diartikan sebagai upaya penanaman kecerdasan dalam berfikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengamalan dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang menjadi jati dirinya, diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhannya, diri sendiri, masyarakat dan lingkungannya. Menurut Saptono (2011:23), pendidikan karakter adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk mengembangkan karakter yang baik (good character) berlandaskan kebijakan-kebijakan ini (core virtues) yang secara objektif baik bagi individu maupun masyarakat. Menurut Kusuma (2011:5), pendidikan karakter adalah pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan prilaku anak secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah. kepada lingkungannya.Menurut Gunawan (2012:23), pendidikan karakter adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu: tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras dan sebagainya. Menurut Adisusilo (2014:70), pendidikan karakter sering disamakan dengan pendidikan budi pekerti, yaitu sebagai proses pembelajaran di sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan watak atau tabiat siswa dengan cara melatih menghayati nilai-nilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral dalam kehidupan siswa.
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter bukan hanya sekadar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya.
Nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan karakter, antara lain sebagai berikut:
a. Agama
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragam. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
b. Pancasila
Negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni.
c. Budaya
Nilai-nilai budaya dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antar anggota masyarakat. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.
d. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Nilai-nilai karakter tersebut selanjutnya dijabarkan dan diimplementasikan dalam konfigurasi psikologis dan sosiokultural yang dijelaskan seperti gambar diagram di bawah ini:
Nilai-nilai Pendidikan KarakterOleh hati. Beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, tertib, taat aturan, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil risiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik. Olah pikir. Cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif. Olah raga. Bersih dan sehat, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih. Olah rasa dan karsa. Kemanusiaan, saling menghargai, gotong royong, kebersamaan, ramah, hormat, toleran, nasionalis, peduli, kosmopolit (mendunia), mengutamakan kepentingan umum, cinta tanah air (patriotis), bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos.
Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter
Berdasarkan Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter (2011), Pendidikan karakter bertujuan mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa yaitu Pancasila, yaitu:
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik. Membangun bangsa yang berkarakter Pancasila. Mengembangkan potensi warganegara agar memiliki sikap percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai umat manusia.Menurut Kesuma (2011:9), tujuan pendidikan karakter adalah sebagai berikut:
Meningkatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan. Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah. Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama.Sedangkan fungsi pendidikan karakter berdasarkan Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter (2011), yaitu sebagai berikut:
Membangun kehidupan kebangsaan yang multikultural. Membangun peradaban bangsa yang cerdas, berbudaya luhur, dan mampu berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan umat manusia; mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik serta keteladanan baik. Membangun sikap warganegara yang cinta damai, kreatif, mandiri, dan mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain dalam suatu harmoni.Berdasarkan kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa, pendidikan karakter memiliki tiga fungsi, yaitu (Narwanti, 2011:18):
Fungsi pembentukan dan pengembangan potensi. Pembangunan karakter bangsa berfungsi membentuk dan mengembangkan potensi manusia dan warga negara indonesia agar berpikiran baik, dan berperilaku baik sesuai dengan falsafah hidup pancasila. Fungsi perbaikan dan penguatan. Pembangunan karakter bangsa berfungsi memperbaiki dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan , masyarakat dan pemerintah ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi warga negara dan pembangunan bangsa menuju bangsa yang maju, mandiri dan sejahtera. Fungsi penyaring. Pembangunan karakter bangsa berfungsi memilah budaya sendiri dan menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.
Prinsip Pendidikan Karakter
Menurut Asmani (2012:56-57), terdapat prinsip-prinsip yang harus dijalankan untuk mewujudkan pendidikan karakter yang efektif, yaitu:
Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup pemikiran , perasaan dan perilaku.Menggunakan pendekatan yang tajam proaktif dan efektif untuk membangun karakter. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian.Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mewujudkan perilaku yang baik. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai semua peserta didik, membangun karakter mereka dan membangun mereka untuk sukses. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada peserta didik. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagai tanggung jawab untuk pendidikan karakter yang setia pada nilai dasar yang sama.Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan yang luas dalam membangun inisiatif pendidikan karakter. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun karakter. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan peserta didik.
Daftar Pustaka
Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana.Kusuma, Dharma. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan karakter konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.Koesoema, Doni. 2010. Pendidikan Karakter; Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grafindo.Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Buku panduan internalisasi pendidikan karakter di sekolah. yogyakarta: Diva press.Saptono. 2011. Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter Wawasan, Strategi dan Langkah Praktis. Jakarta: Esensi. Adisusilo, S. 2014. Pembelajaran nilai karakter. Jakarta: Raja Grafindo Persada.Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Pembentukan Karakter Dalam Mata Pelajaran. Yogyakarta: Familia.
Source: kajianpustaka