KOMUNIKASI VERBAL
KOMUNIKASI VERBAL
Istilah verbal dalam kamus bahasa indonesia adalah lisan, maksudnya komunikasi dilakukan antara pembicara dan pendengar hanya menggunakan lisan saja. Sedangkan dalam ilmu komunikasi menyatakan bahwa istilah komunikasi verbal yaitu proses penyampaian informasi berupa lisan dan tulisan.
Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang ada dalam kehidupan manusia dalam hubungan atau interaksi sosialnya pengertian komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan lisan (oral) atau tulisan (written). Dari pengertian komunikasi verbal tersebut maka jelas peranannya sangat besar karena sebagian proses komunikasi langsung dengan komunikasi verbal ide-ide, pemikiran atau keputusan lebih mudah disampaikan secara verbal daripada non verbal. Pada komunikasi verbal ini komunikan juga lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan dengan komunikasi ini.
Meneruskan sisi pengertian komunikasi verbal diatas, penggunaan verbal lebih banyak menggunakan kata-kata opini atau lisan dan juga menggunkan simbol-simbol, atau kode yang berupa tulisan.
Komunikasi lisan (oral communication), komunikasi lisan menjadikan bahasa sebagai pemnyampai pesan. Pikiran dan perasaan seseorang disampaikan melaui kata-kata yang dianggapnya tepat dan mewakili apa yan ada dalam dirinya
Komunikasi tulisan (written communication). Komunikasi tulisan menjadikan simbol yang dituliskan pada kertas atau tempat lain sebagi alat penyampai ide atau perasaan. Komunikasi tulisan akan sangat penting jika kita ingin mengetahui secara keseluruhan gagasan pernyataan atan perasaan seseorang. Pesan tulisan memiliki sistematis yang jelas. Pilihan kata dan tanda baca yang dapat membantu pihak lain untuk dapat memahami apa yang ingin kita sampaikan.
Deddy mulyana (2005) mengungkapkan simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi verbal adalah suatu kegiatan percakapan/penyampaian informasi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan.
TUJUAN KOMUNIKASI VERBAL
Komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan secara langsung bertatap muka antara komunikator dengan komunikan, seperti berpidato atau ceramah. Selain itu juga, komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.
Adapun tujuan menggunakannya komunikasi verbal (lisan dan tulisan) antara lain:
Penyampaian penjelasan, pemberitahuan, arahan dan lain sebagainya,
Presentasi penjualan dihadapan para audien,
Penyelenggaraan rapat,
Wawancara dengan orang lain,
Pemasaran melalui telepon, dsb.
HAMBATAN KOMUNIKASI VERBAL
Komunikasi verbal paling sering dilakukan masyarakat ketika menyapa, bertemu dan mengobrol. Bisa dibilang pergaulan masyarakat hampir seluruhnya melalui bicara. Berkomunikasi melalui simbol-simbol verbal atau bahasa melalui tulisan atau lisan dikenal dengan komunikasi verbal. Komunikasi ini erat kaitannya dengan bahasa yaitu kata-kata yang digunakan untuk bergaul dengan orang lain yang berfungsi untuk:
Memberi nama. Ini adalah fungsi bahasa pada dasarnya untuk mengenal orang, perilaku, objek, dengan menyebut namanya maka terjadilah komunikasi.
Bergaul dengan orang lain, berkaitan dengan mengekspresikan preasaan-perasaan manusiawi (emosional) dalam pergaulan dengan kata-kata katika bingung, marah, bahagia, dan perasaan lainnya.
Menyampaikan berita/informasi menceritakn semua hal yang terjadi, masa lalu, masa kini, masa yang akan datang sehingga menciptakan kebudayaan.
Ketika banyak terjadi tokoh politik, ekonomi, budayawan, pejabat, yang ketika berbicara di hadapan masyarakat atau pada acara lain kurang komunikatif dalam hal bahasa yang di gunakan sehingga masyarakat menjadi kurang paham dan bertanya-tanya. Ini menunjukan komunikasi verbal sebagai ilmu pengetahuan, ada bukan tanpa manfaat, justru manfaatnya harus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari supaya kesalah pahaman bisa diminimalisir. Oleh karena itu baik sekali mengetahui hal-hal yang dapat menghambat komunikasi verbal, supaya dapat menghindarinya, yaitu:
Intelegensi, tinggi rendahnya intelegensi akan menentukan sedikit banyaknya perbendaharaan penggunaan kata dan bahasa. Artinya, orang yang intelegensinya tinggi tentu lebih lancar berbicara kerena perbendaharaan kata dan bahasanya relatif lebih banyak. Begitu sebaliknya dengan orang yang intelegensinya rendah.
Budaya,. Tiap negara memiliki bahasa nasional sebagai bahasa resmi dan bahasa persatuan. Salah satu manfaatnya untuk menjambatani ketika dua orang atau lebih mengobrol. Tapi tiap orang menggunakan bahsa lokalnya, sunda, batak atau jawa. Tentu yang terjadi bukannya mengobrol tetapi tidak menyambung. Lain halnya jika menggunkan bahasa yang bisa di mengerti oleh setiap orang.
Pengetahuan. Selain intelegnesi yang dapat membuat seseorang lancar adalah luas pengetahuannya. Disamping lancar, ia dapat memehami berbagai topik lawan pembicaraannya.
Kepribadian. Malu berbuat salah itu baik. Tapi malu bergaul justru tidak baik karena akan menghambatnya komunikasi, bertambahnya pengetahuan, dan bisa menjadi benar sendiri sebab jarang mendengarkan pendapat orang lain.
Biologis. Kelainan fisik separti bibir sumbing, kelainan pada gigi, bibir, rahang sebagai alat ucap bisa menjadi kendala saat berbicara .
Pengalaman. Ini berkaitan dengan pengetahuan dan kepribadia. Sebagai banyak bergaul, mengobrol, semakin mudah pola dalam komunikasi.
Cansandra L. Book (1980), dalam Human Communication: Principles, Contexts, and Skills, mengemukakan agar komunikasi kita berhasil, setidaknya bahasa harus memenuhi tiga fungsi, yaitu:
Mengenal dunia di sekitar kita. Melalui bahasa kita mempelajari apa saja yang menarik minat kita, mulai dari sejarah suatu bangsa yang hidup pada masa lalu sampai pada kemajuan teknologi saat ini.
Berhubungan dengan orang lain. Bahasa memungkinkan kita bergaul dengan orang lain untuk kesenangan kita, dan atau mempengaruhi mereka untuk mencapai tujuan kita. Melalui bahasa kita dapat mengendalikan lingkungan kita, termasuk orang-orang di sekitar kita.
Untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan kita. Bahasa memungkinkan kita untuk lebih teratur, saling memahami mengenal diri kita, kepercayaan-kepercayaan kita, dan tujuan-tujuan kita
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KOMUNIKASI VERBAL
KELEBIHAN
Komunikasi dapat disampaikan melalui tulisan maupun lisan.
Komunikasi verbal dapat digunakan untuk membahas kejadian masa lalu, ide atau abstaksi.
Komunikasi menggunakan kata-kata akan lebih mudah dikendalikan daripada dengan menggunakan bahasa isyarat ( gerakan badan/tubuh) atau ekspresi wajah
KEKURANGAN
Dalam paparan verbal selalu terdapat redundansi, repetisi, ambiguity, dan abtraksi
Adanya keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek.
Kata-kata mengandung bias budaya.
Diperlukan lebih banyak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara verbal. Sehingga dari segi waktu, pesan verbal sangat tidak efisien.
Kata-kata yang disampaikan dalam suatu percakapan hanya membawa sebagian dari pesan.
PRAKTEK KOMUNIKASI VERBAL
Prakteknya komunikasi verbal bisa dilakukan dengan cara :
Berbicara dan menulis.
Umumnya untuk menyampaikan, orang cenderung lebih menyukai speaking (berbicara) ketimbang (writing ). Selain karena praktis, speaking dianggap lebih mudah “menyentuh” sasaran karena langsung didengar komunikan. Namun bukan berarti pesan tertulis tidak penting. Untuk menyampaikan pesan bisnis yang panjang dan memerlukan pemahaman dan pengkajian matang, diperlukan pula penyampaian writing. Semisal penyampaian bussines report. Sangat tidak mungkin jika hanya disampaikan dengan berbicara.
Mendengarkan dan membaca.
Kenyataan menunjukkan, pelaku bisnis lebih sering mendapatkan informasi ketimbang menyampaikan informasi. Dan aktivitas penerimaan informasi.pesan bisnis ini dilakukan lewat proses (listening) mendengarkan dan membaca (reading). Sayangnya, kenyataan juga menunjukkan, masih banyak di antara kalangan bisnis yang tidak memiliki kemampuan dan kemauan memadai untuk melakukan proses reading dan listening ini. Sehingga pesan penting sering hanya berlalu begitu saja, dan hanya sebagian kecil yang tercerna dengan baik.
Ketika kita berkomunikasi, kita menterjemahkan gagasan kita ke dalam bentuk lambang (verbal atau nonverbal). Proses ini lazim disebut penyandian (encoding). Bahasa adalah alat penyandian, tetapi alat yang tidak begitu baik (lihat keterbatasan bahasa di atas), untuk itu diperlukan kecermatan dalam berbicara, bagaimana mencocokkan kata dengan keadaan sebenarnya, bagaimana menghilangkan kebiasaan berbahasa yang menyebabkan kerancuan dan kesalahpahaman