BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apabila kita berbicara tentang konsep organisasi, maka apa sajakah yang muncul dalam persepsi kita? Apabila kita memperhatikan kondisi sekeliling kita, maka dapatlah kita mengatakan bahwa kehidupan kita sebagai manusia modern senantiasa dipengaruhi oleh pelbagai macam organisasi. Organisasi-organisasi merupakan proses-proses dinamik, yang dalam tata susunan mereka mencakup aneka macam sub proses sub proses. Organisasi juga merupakan wadah bagi orang-orang yang memiliki kesamaan visi, misi, maupun tujuan yang sama.
Selain membahas mengenai konsep organisasi penulis juga membahas tentang konsep dasar manajemen baik mengenai pengertian manajemen, peranan manajemen, fungsi manajemen, hubungan antara manajemen dengan organisasi dan lain-lain.
Perkembangan ilmu manajemen begitu pesat pada era sekarang ini. Hal ini disebabkan karena ilmu manajemen tidak hanya di pelajari oleh para akademisi, pebisnis, dan birokrat semata, namun berbagai lembaga non profit juga telah ikut serta menjadikan dan menempatkan ilmu manajemen sebagai bahan kajian yang harus di mengerti serta di pahami secara maksimal.
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa saja konsep dasar organisasi?
B. Bagaimana peran manajemen dalam organisasi?
C. Bagaimana sudut pandang manajemen dilihat dari segi fungsionalmaupun operasional?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Organisasi
Manusia adalah makhluk sosial (al-insanu madaniyyun bi at-thab’i atau zoon politicon). Karenanya, setiap manusia akan saling memerlukan dalam memenuhi kebutuhannya. Antara sesama manusia juga dituntut untuk saling bekerja sama, saling menghargai dan menghormati untuk mempertahankan hidupnya di muka bumi ini.
Dari adanya alasan tersebut, menjadikan salah satu pendorong bagi manusia untuk membentuk suatu perkumpulan yang biasa disebut “organisasi”. Organisasi ini amat dibutuhkan untuk mewujudkan setiap cita-cita yang disepakati oleh anggota organisasi secara bersama. Organisasi menjadi elemen yang amat diperlukan dalam kehidupan manusia. Organisasi membantu kita dalam melaksanakan hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan dengan baik sebagai induvidu. Di samping itu, dapat dikatakan lagi bahwa organisasi-organisasi membantu masyarakat; membantu kelangsungan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Ia pun merupakan sumber penting aneka macam karier dalam masyarakat.
a. Pengertian Organisasi
Berbagai literatur tentang organisasi dan manajemen telah memberikan definisi tentang organisai, dengan berbagai cara, tergantung segi tinjauan ataupun pendekatannya. Pada dasarnya pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi arti statis dan organisasi dalam arti dinamis.
a) Organisasi Dalam Arti Statis
Organisasi dalam arti statis berarti melihat organisasi sebagai sesuatu yang tidak bergerak atau diam. Melihat organisasi sebagai sesuatu yang tidak bergerak berarti melihat organisasi itu seperti yang tergambar dalam bagan organisasi (organogram) yang beraneka ragam. Ada berbagai macam pandangan tentang organisasi dalam arti statis, antara lain sebagai berikut :
1. Organisasi dipandang sebagai wadah atau sebagai alat yang berarti :
a. Organisasi sebagai alat pencapaian tujuan yang ditetapkan sebelumnya,
b. Organisasi merupakan wadah daripada sekelompok orang (group of people) yang mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
c. Organisasi sebagai wadah atau tempat di mana administrasi dan manajemen dijalankan yang memungkinkan administrasi dan menajemen itu bergerak sehingga memberi bentuk pada administrasi dan manajemen.
2. Organisasi dipandang sebagai jaringan dari hubungan kerja yang bersifat formal seperti yang tergambar dalam suatu bagan dengan mempergunakan kotak-kotak yang beraneka ragam. Kotak-kotak tersebut member gambaran tentang kedudukan atau jabatan yang harus diisi oleh orang-orang yang memenuhi persyaratan sesuai dengan fungsi masing-masing.
3. Organisasi dipandang sebagai saluran hirarki kedudukan atau jabatan yang ada yang menggambarkan secara jelas tentang garis wewenang, garis komando dan garis tanggungjawab. Secara singkat dapat dikatakan bahwa organisasi dalam arti statis merupakan wadah atau tempat kegiatan administrasi dan manajemen berlangsung dengan gambaran yang jelas tentang saluran hirarki daripada kedudukan, jabatan wewenang, garis komando dan tanggungjawab.
b) Organisasi Dalam Arti Dinamis
Organisasi dalam arti dinamis berarti memandang organisasi sebagai suatu organ yang hidup, suatu organisme yang dinamis. Memandang organisasi sebagai organisme yang dinamis berarti memandang organisasi tidak hanya dari segi bentuk dan wujudnya, tetapi juga melihat organisasi itu dari segi isinya. Isi daripada organisasi adalah sekelompok orang-orang yang melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain organisasi dalam arti dinamis berarti menyoroti aktivitas atau kegiatan yang ada didalam organisasi, serta segala macam aspek yang berhubungan dengan usaha pencapaian tujuan yang hendak dicapai.Dengan demikian terdapat berbagai macam pandangan tentang organisasi dalam arti dinamis, sebagai berikut :
1. Organisasi dalam arti dinamis berarti organisasi itu selalu bergerak mengadakan pembagian tugas atau pekerjaan sesuai dengan sistem yang telah ditentukan serta sesuai pula dengan lingkup daripada organisasi itu.
2. Organisasi dalam arti dinamis berarti memandang organisasi itu dari segi isinya, yaitu sekelompok orang yang melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Jadi organisasi dalam arti dinamis menyoroti unsur manusia yang ada di dalamnya. Manusia merupakan unsur terpenting dari seluruh unsur organisasi karena hanya manusialah yang memiliki sifat kedinamisan. Organisasi dalam arti dinamis selalu diharapkan kepada dua macam kemungkinan, yaitu :
3. Kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang, yaitu berarti organisasi selalu bergerak untuk tumbuh dan berkembang sesuai tuntutan zaman. Pertumbuhan dan perkembangan organisasi dapat bersifat kuantitatif dan kualitatif. Yang lebih penting adalah pertumbuhan dan perkembangan organisasi yang bersifat kualitatif.
4. Kemungkinan organisasi itu akan mati. Hal ini merupakan ancaman dan tantangan yang mau tidak mau harus dapat diatasi.
Kematian organisasi merupakan tantangan dalam arti bahwa orang- orang yang tergabung dalam organisasi itu diharapkan dengan berbagai masalah atau persoalan dalam tingkat atau kadar persoalan yang berbeda- beda. Setiap masalah harus dapat diatasi, karena apabila tidak dapat diatasi akan menjadi hambatan atas jalannya organisasi. Kematian organisasi merupakan ancaman, yang berarti segenap aspirasi yang ditampung dalam organisasi akan bubar berantakan. Ancaman kematian suatu organisasi dapat bersumber dari dalam maupun dari luar. Ancaman yang datang dari dalam adalah ancaman yang datangnya dari anggota sendiri, misalnya: para anggota bersifat statis, tidak mau menerima perubahan (metode) baru, tidak ada rasa memiliki dari para anggota dan lain sebagainya.
Ancaman yang datangnya dari luar adalah ancaman yang datangnya dari berbagai organisasi lain dalam bentuk persaingan, baik secara wajar (persaingan sehat) maupun secara tidak sehat (tidak wajar), baik persaingan itu dilakukan secara terbuka (terang-terangan) maupun secara tertutup (terselubung).
Dengan demikian organisasi dalam arti dinamis berarti organisasi selalu bergerak, tumbuh dan berkembang untuk mempertahankan eksistensinya. bergerak, tumbuh dan berkembangnya organisasi pada dasarnya merupakan kenyataan hidup.
Dari uraian di atas kita dapat mengatakan bahwa organisasi dalam arti dinamis merupakan proses kerjasama antara orang-orang yang tergabung dalam suatu wadah tentu untuk mencapai tujuan bersama seperti yang telah disampaikan secara bersama pula. Proses adalah langkah-langkah yang harus dilalui. Langkah-langkah yang harus dilalui dalam usaha mencapai tujuan bersama dimulai dari proses perencanaan (planning), proses pengorganisasian (organizing), pemberian motivasi (motivating), proses pengawasan (controlling) dan proses pengambilan keputusan (decision making). Proses tersebut sering disebut sebagai fungsi manajemen sehingga organisasi dalam arti dinamis disebut pula organisasi sebagai fungsi, yaitu organisasi yang member kemungkinan manajemen untuk bergerak.
Organisasi sebagai proses juga memandang organisasi dari segi interaction antara orang-orang yang ada di dalam organisasi itu. Interaksi yang terjadi di dalam organisasi dapat berlangsung secara formal (hubungan-hubungan formal), dan secara informal (hubungan-hubungan informal).
Hubungan formal adalah hubungan-hubungan yang mengikuti pola seperti yang telah diatur dalam dasar hukum pendirian organisasi, sesuai struktur organisasi, seperti yang telah ditetapkan secara resmi oleh pimpinan.
Hubungan informal adalah hubungan-hubungan yang terjadi dalam organisasi yang tidak terikat oleh dasar hukum pendirian organisasi, tidak terikat oleh struktur organisasi, tidak terikat oleh hirarki, tidak terikat oleh aturan-aturan yang ditetapkan secara resmi oleh pimpinan organisasi. Oleh karn ena itu hubungan-hubungan informal tidak tampak dalam struktur organisasi atau tidak tergambar dalam bagan organisasi.
Hubungan-hubungan informal berdasarkan kepada hubungan- hubungan pribadi atau personal relations, dan atas dasar kesamaan kepentingan di dalam organisasi. Interaksi yang terjadi didalam organisasi dapat terjadi antara atasan dengan bawahan, antara bawahan dengan atasan, bawahan dengan bawahan, atasan dan atasan. Dengan kata lain interaksi yang terjadi di dalam organisasi dapat terjadi secara vertikal, horizontal maupun secara diagonal. Baik buruknya organisasi sangat ditentukan oleh keserasian interaksi, kemampuan dan hubungan kerja yang terjadi didalam organisasi. Oleh karena itu organisasi dalam arti dinamis atau dalam arti proses lebih banyak menyoroti faktor manusia dalam organisasi.
Kesimpulan yang dapat kita ambil lebih lanjut ialah bahwa organisasi itu tidak hanya sekedar sebagai wadah saja, tetapi juga sebagai sistem kerja-sama, sebagai sistem tata hubungan kerja dan sebagai proses pembagian tugas.
Organisasi sebagai sistem kerja sama dapat diartikan dengan berbagai cara, yaitu sebagai berikut:
1. Organisasi sebagai sistem kerjasama, adalah suatu sistem mengenai pekerjaan-pekerjaan yang dirumuskan dengan baik, dan masing- masing pekerjaan itu mengandung wewenang, tugas dan tanggungjawab tertentu yang memungkinkan orang-orang dari suatu organisasi dapat berkerjasama secara efektif dalam usaha mencapai tujuan bersama.
2. Organisasi sebagai sistem kerja dalah suatu sistem penugasan pekerjaan kepada orang-orang yang mengadakan kerjasama yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang tertentu dari suatu tugas bersama.
3. Organisasi sebagai kerjasama adalah suatu sistem daripada aktivitas- aktivitas kerjasama dari sekelompok orang yang mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
4. Organisasi sebagai sistem kerjasama adalah suatu sistem yang terencana daripada usaha kerjasama dengan memberikan peran kepada setiap orang untuk dijalankan, wewenang, tugas dan tanggungjawab untuk dilaksanakan.
Organisasi sebagai sistem tata-hubungan kerja dapat diberi pengertian dengan berbagai cara, yaitu sebagai berikut:
1. Organisasi sebagai sistem tata-hubungan kerja, adalah suatu sistem tata-hubungan kerja yang sangat rumit tetapi sistematis sehingga dapat menimbulkan suatu bentuk kerjasama yang baik dan serasi di antara para anggota atau antar unit satuan kerja yang ada sebagai usaha untuk mencapai tujuan bersama.
2. Organisasi sebagai sistem tata-hubungan kerja, adalah suatu jaringan kerja yang mewujudkan suatu bentuk kerjasama yang baik dan serasi antara para anggota atau antar unit satuan kerja yang ada sehingga tujuan bersama dapat dicapai dengan cepat, tepat, efisien dan efektif.
Organisasi sebagai proses pembagian tugas dapat diberi pengertian dengan berbagai cara, yaitu sebagai berikut:
1. Organisasi sebagai proses pembagian tugas, adalah suatu proses menetapakan dan mengelompokkan jenis pekerjaan yang akan dilakukan serta merumuskan suatu pelimpahan wewenang dan tanggungjawab yang memungkinkan orang-orang yang diserahi tugas itu dapat bekerjasama secara efisien dan efektif dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Organisasi sebagai proses pembagian tugas, adalah proses kegiatan menghimpun secara teratur atas bagian-bagian yang saling bergantung satu sama lain sehingga secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang bulat, bersatu padu dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Organisasi sebagai proses pembagian tugas, adalah suatu proses pembagian tugas atau pekerjaan serta mengatur dan menentukan bagian atau orang-orang yang diserahi untuk memikul tugas dan tanggungjawab dari suatu bentuk usaha.
4. Organisasi sebagai proses pembagian tugas, adalah suatu proses kegiatan penyusunan, pengembangan, pemeliharaan daripada pola hubungan kerja dari bagian-bagian atau orang-orang yang ada dalam suatu bentuk usaha.
Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa organisasi sebagai proses pembagian tugas mamandang organisasi dari segi sistem distribusi tugas sehingga masing-masing pejabat atau masing-masing unit satuan kerja memegang tugas tertentu.
Disamping itu, terdapat beberapa definisi mengenai organisasi yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu
· “Organisasi-organisasi merupakan entitas-entitas yang memungkinkan masyarakat mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh induvidu-induvidu yang bertindak secara sendiri.” (James L. Gibson)
· “Organisasi-organisasi lebih dari hanya alat untuk menciptakan barang-barang dan menyelenggarakan jasa-jasa. Organisasi-organisasi menciptakan kerangka (setting), yaitu banyak diantara kita yang melaksanaka n proses kehidupan. Sehubungan dengan itu dapat dikatakan bahwa organisasi-organisasi menimbulkan pengaruh besar atas perilaku kita.” (L.F. Urwick)
· “Organization is the form of every human association for the attainment of common purposes.” Artinya Organisasi merupakan bentuk dari setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. (James D. Mooney)
· “Organization is people working together, and so it takes on characteristics of human relationships which are involved in group detivity.” Artinya Organisasi adalah orang-orang yang bekerjasama dengan mengandung cirri-ciri dari hubungan kemanusiaan yang timbul di dalam kegiatan kelompok. (John D. Millet)
· “Organization is the structure of authoritative and habitual personal interrelations in an administrative systems.” Artinya Organisasi merupakan struktur daripada hubungan-hubungan atas dasar wewenang dan bersifat tetap dalam suatu sistem administrasi. (Dwight Waldo)
· “Organization is a system of cooperation activities of two or more persons something intangible and impersonal, largely a matter of relationships.” Artinya Organisasi merupakan suatu sistem usaha bersama antara dua orang atau lebih, sesuatu yang tidak berwujud dan tidak bersifat pribadi, yang sebagia besar mengenai hubungan-hubungan kemanusiaan. (Chester I. Barnard)
· “Organisasi itu sebagai struktur-tata pembagian kerja dan struktur tata-hubungan kerja antara sekelompok orang-orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan yang tertentu. (S. Prajudi Atmosudirdjo)
· ”Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dan terikat secara formal dalam suatu ikatan hirarki di mana selalu terdapat hubungan antara seorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.” (Sondand P. Siagian)
Adapun definisi tersebut berlandaskan sejumlah fakta yang merupakan ciri umum semua organisasi.
1. Semua organisasi senantiasa mencakup sejumlah orang
2. Orang-orang tersebut terlibat satu sama lain dengan satu atau lain cara-maksudnya mereka semua berinteraksi
3. Interaksi tersebut selalu dapat diatur atau diterangkan dengan jenis struktur tertentu
4. Masing-masing orang didalam sesuatu organisasi memiliki sasaran-sasaran pribadi; beberapa diantaranya merupakan alasan bagi tindakan-tindakan yang dilakukannya. Ia
mengekspektasi bahwa keterlibatannya didalam organisasi tersebut akan membantunya mencapai sasaran-sasarannya
.
b. Organisasi-Organisasi Yang Diklasifikasi Berdasarkan Sasaran Pokok
Setiap organisasi dibentuk dengan tujuan mencapai sasaran atau saran-saran tertentu. Secara luas sasaran dapat dirumuskan sebagai: memuaskan kebutuhan, keinginan, atau sasaran-sasaran para anggotanya.
Kita dapat mengklasifikasi sesuatu organisasi sesuai dengan sasaran-sasaran khusus para anggotanya yang berusaha dipenuhi.
Sebagai contoh dapat dikemukakan adanya hal-hal berikut.
· Organisasi pelayanan (service organizations) yang siap membantu orang-orang tanpa menuntut pembayaran penuh dari masing-masing pihak yang menerima servis yang bersangkutan (badan-badan amal organisasi taman-taman dan taman marga satwa di luar negeri).
· Organisasi-organisasi ekonomi (economic organizations), yaitu organisasi-organisasi yang menyediakan barang-barang dan jasa-jasa sebagai imbalan untuk pembayaran dalam bentuk tertentu (korporasi-korporasi penyewa apartemen).
· Organisasi-organisasi religius (religious organizations), yang memenuhi kebutuhan spiritualdari anggotanya (masjid, gereja)
· Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations), yang memberikan perlindungan kepada orang-orang dari bahaya (departemen-departemen kepolisian-ABRI, pemadam kebakaran).
· Organisasi-organisasi pemerintah (goverment organizations), yang memenuhi kebutuhan akan keteraturan dan kontinuitas (Pemerintah pusat-Pemerintah daerah).
· Organisasi-organisasi sosial (social organizations), yaitu organisasi-organisasi yang memenuhi kebutuhan sosial orang-orang untuk mencapai kontak denga orang lain, kebutuhan akan identifikasi dan bantuan timbal balik (organisasi-organisasi yang dinamakan fraternities, klub-klub, tim-tim untuk tujuan-tujuan tertentu).
c. Pandangan Umum tentang Organisasi-organisasi
Apabila orang-orang berinteraksi untuk mencapai sasaran-sasaran individual maupun sasaran-sasaran bersama, maka terdapatlah suatu organisasi. Sebuah organisasi dapat distruktur berdasarkan peranan-hubungan-aktivitas dan sasaran-sasaran.
Ada organisasi yang sederhana, ada pula organisasi yang kompleks. Kadang-kadang kita melihat adanya organisasi yang terdapat interaksi antara dua orang., hingga pengelompokan raksasa yang bersifat kompleks. Didalamnya pun terlibat ribuan orang anggota organisasi yanng bersangkutan.
Masing-masing anggota suatu organisasi memiliki dua macam konsep, yakni:
1. Konsepnya sendiri tentang sasaran-sasaran pribadinya didalam organisasi tempat ia bekerja; dan
2. Efektivitas keorganisasian.
Kedua macam konsep itu perlu diintegrasi. Disamping itu efektivitas keorganisasian mengharuskan adanya suatu integrasi dari semua konsep-konsep individual, dari sasaran-sasaran organisasi yang bersangkutan menjadi sebuah konsep bersama menyeluruh dari sasaran-sasaran organisasi yang ada. Sasaran keorganisasian menyeluruh tersebut memberikan pengarahan bagi aktivitas-aktivitas setiap anggota didalam organisasi yang bersangkutan.
Elemen inti suatu organisasi adalah orang-orang (manusia) yang berinteraksi. Interaksi demikian merupakan kondisi yang diperlukan sekaligus kondisi cukup, guna menetapkan eksistensi organisasi yang ada.
Disamping itu, setiap organisasi juga memiliki elemen-elemen yang bekerja, yakni sumber-sumber daya yang mendeterminasi keefektivan organisasi tersebut. Elemen-elemen kerja mencakup sumber-sumber daya nonmanusia , dan kemampuan orang-orang. Kemampuan orang-orang mencakup kemampuan untuk bertindak-kemampuan untuk memengaruhi orang-orang lain dan kemampuan untuk mamanfaatkan konsep-konsep:
· Menciptakan;
· Perencanaan;
· Pengorganisasian;
· Memotivasi;
· Berkomunikasi dan penawasan.
d. Pengorganisasian
Pihak manajemen perlu menetapkan tugas-tugas apa yang perlu dilaksanakan-siapa yang harus melaksanakannya, dan siapa saja yang akan mengambil keputusan-keputusan tentang tugas-tugas tersebut.
Dalam dunia nyata, banyak kondisi yang memengaruhi bagaimana pengorganisasian akan dilaksanakan. Aktivitas manusia yang teroganisasi timbul karena suatu:
1. Pembagian kerja yang logis dan suatu
2. Sistem koordinasi
Tiga macam dimensi pengorganisasian
1. Organisasi itu sendiri memiliki suatu bentuk, suatu konfigurasi yang melukiskan hierarki menejemen dan saluran-saluran komunikasi formal
2. Melalui proses pengorganisasian tugas-tugas dirumuskan/ditetapkan dan pekerjaan-pekerjaan individual distruktur
3. Sebuah falsafah organisasi memengaruhi upaya dengan apa kooordinasi dicapai.
Mengapa Pengorganisasian Demikian Penting (David H.Holt, 1993: 264)
Pengorganisasian secara efektif dapat menghasilkan manfaat/keuntungan sebagai berikut.
1. Kejelasan tentang ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi
2. Pembagian kerja, yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik, dan penyalahguanaan sumber-sumber daya, baik sumber-sumber daya material maupun sumber-sumber daya manusia
3. Terbentuknya suatu arus aktivitas kerja yang logis, yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau sebagai kelompok-kelompok
4. Saluran-saluran komunikasi yang mapan, yang membantu pengambilan keputusan dan pengawasan
5. Mekanisme-mekanisme yang mengoordinasi, memungkinkan tercapainya harmoni antara para anggota organisasi, yang terlibat dalam aneka macam kegiatan
6. Upaya-upaya yang difokuskan yang berkaitan dengan sasaran-sasaran secara logis dan efisien
7. Struktur-struktur otoritas tepat, yang memungkinkan kelancaran perencaan dan pengawasan pada seluruh organisasi yang bersangkutan
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, efektifitas manajemen berarti melaksanakan hal-hal yang tepat (doing the right thinngs).Sementara ini efisiensi mengandug arti: melaksanakan hal-hal tertentu secara tepat (doing the things right). Pengorganisasian dapat mencapai kedua hal tersebut.
e. Proses Pengorganisasian
Menurut Louis A. Allen (1960) definisi Pengorganisasian adalah proses mengatur dan menghubungkan pekerjaan yang harus dilakukan, sehingga dapat diselesaikam secara efektif dan efisien oleh orang-orang yang menjadi anggota dari organisasi tersebut.
Pengorganisasian terdiri dari 3 jenis tindakan, yaitu :
1. Merancang struktur organisasi yang mencakup pekerjaan mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dilakukan dan menggolongkannya ke dalam kelompok-kelompok organisasi yang baik penimbangannya.
2. Mendefinisikan dan mendelegasikan (melimpahkan) wewenang dan tanggung jawab.
3. Menetapkan hubungan-hubungan.
Samuel C. Certo mengutip Saul W. Gellerman mengemukakan pandangan bahwa ada lima macam langkah pokok proses pengorganisasian. Adapun langkah-langkah yang dimaksud sebagai berikut:
1. Melaksanakan refleksi tentang rencana-rencana dan sasaran-sasaran.
2. Menetapkan tugas-tugas pokok.
3. Membagi tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas bagian (subtasks)
4. mengalokasikan sumber-sumber daya dan petunjuk-petunjuk untuk tugas-tugas bagian tersebut
5. Mengevaluasi hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasikan.
Elemen-elemen suatu Organisasi
1. Manusia;
2. Tujuan tertentu;
3. Pembagian tuga-tugas;
4. Sebuah sistem untuk mengoordinasi tugas-tugas;
5. Sebuah batas yang dipatok, yang menunjukkan pihak yang berada diluarnya.
Ciri-ciri Umum suatu Organisasi
Edgar H. Schein, seorang psikolog keorganisasian terkenal berpwndapat bahwa semua organisasi memiliki empat macam ciri atau karakteristik sebagai berikut.
v Koordinasi upaya
Seringkali kita mendengar pernyataan bahwa dua ‘’kepala’’ lebih baik dibandingkan satu “kepala”. Para individu yang bekerja sama dan mengoordinasi upaya mental atau fisikal mereka dapat mencapai banyak hal yang hebat dan yang menakjubkan. Koordinasi upaya memperbesar kontribusi-kontribusi individual.
v Tujuan umum bersama
Koordinasi upaya tidak mungkin terjadi, kecuali apabila pihak yang telah bersatu, mencapai persetujuan untuk berupaya mencapai sesuatu yang merupakan kepentingan bersama. Sebuah tujuan umum bersama memberikan anggota organisasi sebuah rangsangan untuk bertindak
v Pembagian kerja
Dengan jalan membagi tugas-tugas kompleks menjadi pekerjaan-pekerjaan yang terspesialisasi, maka sesuatu organisasi dapat memanfaatkan sumber daya manusianya secara efisien. Pembagian kerja memungkinkan para anggota organisasi-organisasi menjadi lebih terampil dan mampu karena tugas-tugas terspesialisasi dilksanakan berulang-ulang.
v Hierarki otoritas
Para teoretis organisasi telah merumuskan otoritas sebagai hak untuk mengarahkan dan memimpin kegiatan-kegiatan pihak lain. Tanpa hierarki otoritas yang jelas, koordinasi upaya akan mengalami kesulitan, bahkan kadang-kadang tidk mungkin dilaksanakan. Akuntabilitas juga dibantu apabila orang-orang bekerja dalam rantai komando (the chain of comand).
B. Manajemen dalam orgaisasi
Kata manjemen tampaknya begitu sering di dengar , Manajemen erat kaitannya dengan konsep organisasi . Menurut Griffin (2002), organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tertentu. Berbagai organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda tergantung pada jenis organisasinya.
· Organisai Politik
Yaitu memiliki tujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat melalui aturan kelembagaan politik tertentu atau bisa juga organisasi politik bertujuan untuk meraih kursi kekuasaan sebanyak-banyaknya agar peranya sebagai pembawa aspirasi rakyat dapat di wujudkan secara optimal.
· Organisasi Sosial
Organisasi ini memiliki tujuan yang berbeda dengan organisasi politik. Organisasi social biasa tidak bertujuan untuk menyalurka aspirasi rakyat melalui kegiatan perebutan kekuasaan. Akan tetapi organisasi sosial bisa jadi bertujuan untuk menjawab aspirasi rakyat melalui pemberian sumbangan , pelatihan-pelatihan, dan lain sebagainya. Berbeda dengan organisasi politik dan sosial, sebuah universitas adalah adalah sebuah organisasi. Di dalam nya ada sekumpulan orang-orang dari dosen,karyawan, mahasiswa, serta ada tujuan yang ingi di capai oleh universitas misalnya, untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetisi tertentu sehingga dapat menjadi insane yang berguna di masyarakat.
· Organisasi Bisnis
Organisasi Bisnis bertujuan untuk memperoleh profit , sekalipun tidak seluruh organisasi bisnis bertujuan untuk profit, namun profit adalah salah satu tujuan yang ingi di capai oleh organisasi bisnis di manapun. Organisasi bisnis adalah sekumpulan orang atau sekelompok orang yang memiliki tujuan untuk meraih profit dalam kegiatan bisnisnya, sehingga mereka berupaya untukmewujudkan tujuannya tersebut melalui kerja saama dalam organisasi tersebut. Selain organisasi yang berbeda, organisasi juga terdiri dari berbagai sumber daya yang di milikinya, misalnya ,peralatan, perlengkapan, dan lain-lain. Griffin mengemukakan bahwa paling tidak organisasi memiliki berbagai sumber daya impormasional (informasitional resources). Manajemen di perlukan ketika terdapat sekumpulan orang-orang (yang pada umumnya memiliki karakteristik perbedaan ) dan sejumlah sumber daya yang harus di kelola agar tujuan sebuah organisasi tercapai.
a. Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa italia (1561) manggiare yang berarti “mengendalikan” pengertian manajemen menurut Mary Parker Follet (1997) manajemen is the art of getting thing done through people, manajemen adalah seni menyelesaikan sesuatu melalui orang lain. Misalnya sesuatu di seni adalah segala sesuatu yang perlu di lakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Manajemen berasal dari kata tomanage (bahasa inggris) yang berarti mengelola atau mengurus. Jika kita mempelajari literature manajemen, maka akan tampak istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
1) Manajemen sebagai suatu proses
2) Manajemen sebagai kolektifitas manajemen
3) Dan manajemen sebagai suatu seni dan ilmu
Berikut ini beberapa definisi manajemen yang di kemukakan oleh ahli-ahli :
· Ensiclopedia of the Social Sciences
Didalam Ensiclopedia of the Social Sciences manajemen diartikan sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diawasi.
· Mary Parker Follet
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
· Thomas H. Nelson
Menurut Thomas H. Nelson manajemen adalah ilmu dan seni memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-orang unutk menghasilkan barang/jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan menguntungkan.
· GR. Terry
Menurut GR. Terry manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan usaha mencapai sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
· James A.F. Stoner
Menurut James A.F. Stoner manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
· Prof. Drs. Oei Liang Lie
Menurut Prof. Drs. Oei Liang Lie manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan sumber daya manusia dan alam, terutama sumber daya manusia unutk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Proses penyelesaian atas sesuatu memerlukan tahapan- tahapan. Bagi sebuiah organisasi bisnis, tahapan-tahapan tersebut bisa berupa perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga pengawasan dan pengendalian. Berdasarkan tahapan-tahapan ini, maka di kenal pengertian lain dari manejemen yaitu sebagai mana di kemukakan oleh Nickless, Mchugh (1997) The Procces Used To Accomplish Organizational Goals Throught Planning, Organizing, Directing, and Controlling People And Other Organizational Resource. Manajemen sebuah proses yang di lakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang atau sumber daya organisasi lainnya.
b. Peran Manajemen dalam Organisasi Efektif dan Efisien
Manajemen sangat di perlukan agar tujuan dari organisasi dapat di capai secara efektif dan efisien. Menurut Pater F. Drucker adalah “mengerjakan pekerjaan yang benar“ (Doing Righ Thing). Sedangkan efisien menurutnya adalah “mengerjakan pekerjaan yang tepat“ (Doing Right Things).
C. Manajemen Secara Fungsional dan Operasional
a. Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang di jalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masung dalam mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana dinterangkan oleh Nickels McHugh (1997 ), terdiri dari empat fungsi, yaitu :
· Perencanaan atau planning
Yaitu proses yang menyangkut upaya yang di lakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan pembantukan strategi dan teknik yang tetap untuk mewujudkan target atau organisasi.Yaitu, bagaimana merencanakan bisnis yang ramah lingkungan , bagaimana merancang organisasi bisnis yang mampu bersaing dalam persaingan global, dan lain sebagainya.
· Pengorganisasian atau Organizing
Yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan teknik yang telah di rumuskan dalam perencanaan di desaian dalam sebuah struktur organisasi yang cepat dan tangguh, system dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisabekerja secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.
· Pengimplementasikan atau Directing
Yaitu proses implementasi program agar bisa di jalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dengan produktivitas yang tinggi.
· Pengendalian dan Pengawasan atau Controlling
Yaitu proses yang di lakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah di rencanakan, di organisasikan, di implementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang di harapkan sekalipun sebagai perubahan terjadi dalam lingkungan bisnis yang terjadi.
Griffin mengemukakan fungsi manajemen adalah perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling). Pendapat Griffin ini sejalan dengan James AF Stoner yang menempatkan fungsi leading sebagai ganti dari directing. Berikut pendapat para ahli manajemen dalam mengemukakan fungsi-fungsi manajemen;
Beberapa pandangan mengenai fungsi-fungsi manjemen
Sekalipun para ahli menejemen tersebut memiliki perbedaan pandangan dalam melihat fungsi-fungsi manajemen, akan tetapi esensinya tetap sama, bahwa:
· Menejemen terdiri dari tahapan-tahapan tertentu yang berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi.
· Setiap tahapan memiliki keterkaitan satu sama lain dalam pencapaian tujuan organisasi.
b. Kegiatan-Kegiatan dalam Fungsi Manajemen
Fungsi Perencanaan (Planing)
· Menetapkan tujuan dalam target bisnis
· Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
· Menenetukan sumber daya yang diperlukan
· Menetapkan standar atau indicator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
· Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapka tugas dan prosedur yang di perlukan
· Menetapkan struktur ortganisasi yang menunjukan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab
· Kegiatan pengrekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan SDM
· Kegiatan penetapan SDM pada posisi yang paling cepat
Fungsi Pengimplementasian (Directing)
· Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
· Membari tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
· Menjelaskan kebijakan yang di tetapkan
Fungsi Pengawasan (Controlling)
· Mengevalusi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dalam target bisnis sesuai dengan indicator yang telah di tetapkan
· Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi penyimpangan yang mungkin di temukan
· Melakukan berbagai alternatif solusi dari berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis
c. Fungsi Oprasional dari Manajemen
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Produksi
Manajemen Pemasaran
Manajemen Keuangan
Manajemen Informasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Kata manjemen tampaknya begitu sering di dengar, manajemen erat kaitannya dengan konsep organisasi.Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tertentu. Berbagai organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda tergantung pada jenis organisasinya. Elemen-elemen suatu organisasi adalah manusia, tujuan tertentu, pembagian tugas-tugas, sebuah sistem untuk mengoordinasi tugas-tugas, serta sebuah batas yang dipatok, yang menunjukan pihak yang berada diluarnya. Setiap organisasi dibentuk dengan tujuan mencapai sasaran atau saran-saran tertentu. Secara luas sasaran dapat dirumuskan sebagai: memuaskan kebutuhan, keinginan, atau sasaran-sasaran para anggotanya.
3.2 Saran
a. Manajemen harus di isi oleh orang-orang yang kompeten di bidangnya serta memiliki tanggung jawab sehingga proses manajerisasi dapat berjalan sesuai dengan fungsinya.
b. Organisasi harus berjalan sebagaimana visi dan misi dari tujuan organisasi tersebut, karena banyak kasus dimana organisasi bertindak sewenang-wenang dan tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
c. Seorang manajer harus memiliki pemahaman yang baik tentang sistem manajemen dan organisasi sehingga dapat menjalankan tugas manajer dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Winardi, J. 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sule, Erni Tisnawati & Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Rini Kurniasih. https://rinikurniasih11.files.wordpress.com/2012/05/makalah-profdik.pdf. Diakses pada 4 September 2015.
Ahmad Khoirul Badar. 2013. http://makalahkite.blogspot.co.id/2013/11/konsep-dasar-manajemen.html. Diakses pada Sabtu, 5 September 2015.
sumber:afank