1. Faktor – faktor eksternal
– Sikap apatis-fundamental sebagian orang tua tentang urgensitas pendidikan
– Situasi lingkungan sekitar sekolah yang kadang begitu menggoda
– Adanya gagasan baru dari para ilmuwan yang kadang disalahtafsirkan
– Persepsi keliru dari sebagian orangtua siswa ttg tingkat pendidikan
– Implikasi kemajuan IT dari luar negeri
2. Faktor – faktor internal sekolah
– Guru kurang berkompeten untuk menjadi tenaga pengajar profesional
– Manipulasi manajemen penempatan guru agama ke bagian admin, dsb
– Motodologi pendekatan guru masih bersifat tradisional
– Menipisnya rasa solidaritas antara guru agama dengan guru bidang studi umum
sehingga timbul sikap mengucilkan guru agama.
– Masalah waktu (jam mengajar, dan persiapan guru itu sendiri)
– Kurikulum yang terlalu padat dan gemuk
– Relasi antara guru agama dengan murid hanya bersifat formal, tanpa
berkelanjutan dalam situasi informal di luar kelas
– Petugas supervisi tak berfungsi maksimal sesuai harapan, diakibatkan terdiri
dari tenaga yang non-profesional.
* Pola Pemecahan Problem
1. Reinterpretasi ideologi
2. Restrukturisasi kelembagaan
3. Reaktualisasi
source:raihana