A. Fenomena Biosfer
Biosfer adalah lapisan dekat dengan permukaan bumi yang cocok bagi kehidupan dari satu bentuk kebentuk lainnya. Biosfer terbentuk dari adanya interaksi ( persentuhan ) dengan bagian lain unsur geosfer yang berupa atmosfer,litosfer dan hidrosfer. Biosfer berupa lapisan sekitar 8 km keatmosfer dan 9 km kearah laut dalam.
Istilah biosfer pertama kali diperkenalkan oleh ilmiawan Rusia yang bernama Vladimir Vernadsky pada tahun 1929.
Biosfer merupakan jenjang kehidupan (struktur organisasi kehidupan) tertinggi dimuka bumi yang terdiri atas tingkatan :
a. Individu.
Adalah seekor binatang ,suatu tanaman dan manusia yang termasuk dalam spesies tertentu.
b. Populasi.
Adalah sekelompok organisme yang terdiri dari individu yang sejenis yang menempati suatu wilayah dengan batas tertentu.
c. Komunitas.
Adalah berbagai populasi dari spesies yang berbeda hidup bersama dalam suatu wilayah atau wawasan tertentu.
d. Ekosistem.
Adalah suatu sistem yang meliputi dunia hewan,tumbuhan dan lingkungan fisik tempat tinggalnya yang dalam kehidupannya terjadi hubungan saling mempengaruhi.
e. Bioma ( Formasi Bioma ).
Adalah beberapa ekosistem yang terdapat dalam suatu wilayah geografis dengan kondisi dan Iklim yang sama.
f. Biosfer.
Adalah bagian dari geosfer yang terdiri dari semua bioma dibumi dengan berbagai macam dan ragamnya .
Secara garis besar biosfer dibagi menjadi 3 bagian lingkungan biocyclus (siklus makluk hidup) yaitu :
1. Biocyclus Daratan.
Bagian lingkungan daratan ini termasuk udara yang bersentuhan dengan tanah ( setinggi 8 km).
Berdasarkan iklimnya biocyclus daratan terbagi menjadi beberapa biochores (biokor) yaitu :
a. Hutan.
b. Savana ( tropical grassland ) adalah padang rumput didaerah iklim tropis.
c. Stepa (temperate grassland ) adalah padang rumput didaerah iklim sedang .
d. Gurun.
2. Biocylus Lautan (air asin).
2.1. Berdasarkan arah mendatar (horizontal) biocyclus laut terbagi menjadi :
a. Zone Neritik yaitu perairan pesisir(sampai litoral bawah = 200 m)
b. Zona Oceanik yaitu laut terbuka (mulai kedalaman 200 m)
2.2. Berdasarkan arah tegak ( vertikal ) biocyclus laut terbagi menjadi bagian yang komplek,karena disatu pihak memperhatikan bagian airnya (pelagik ) dan dilain pihak memperhatikan dasarnya(bentrik) yaitu :
a. Zone Epilagik yaitu bagian laut dari pasang terendah sampai
kedalaman 200 m.
b. Zona Mesalagik yaitu bagian laut sejak kedalaman 200 m sampai 1000 m.
c. Zona Betalagik yaitu bagian laut sejak kedalaman 1000 m sampai 4000 m.
d. Zone Abysapelagik yaitu bagian laut mulai kedalaman 4000 m.
2.3. Berdasarkan intensitas cahaya matahari daerah pelagik dibagi menjadi :
a. Zone Fotik ( eufotik ) yaitu bagian laut yang banyak mendapatkan cahaya matahari yang meliputi daerah sejak pasang terendah sampai kedalaman 200 meter.
b. Zone Afotik yaitu bagian laut yang tidak menerima cahaya matahari yang meliputi daerah mulai kedalaman 200 meter.
Diantara zone fotik dan afotik terdapat zone disfotik, pada zone fotik dan disfotik terdapat plangkton dan nekton.
3. Biocyclus Air Tawar.
Biocyclus air tawar ini meliputi sungai,danau dan kolam.
B. Faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Flora Dan Fauna.
Keberadaan makluk hidup dimuka bumi ini tidak merata dalam pengertian selama persyaratan hidup terpenuhi maka, dapat berkembang biak dengan baik atau sebaiknya akan punah dengan sendirinya.
Oleh karena itu persebaran (keberadaan) makhluk hidup sangat erat kaitannya dengan potensi daya dukung yang dimiliki suatu daerah.
Adapun faktor yang menyebabkan perbedaan flora dan fauna di permukaan bumi adalah :
1. Iklim.
Setiap spesies hewan maupun tumbuhan habitatnya berbeda sehingga iklim (unsur cuaca) disatu pihak mendukung kehidupan flora dan fauna tertentu, tetapi dilain pihak merintangi flora dan fauna tertentu untuk hidup dan berkembang.
1.1. Temperatur (suhu udara).
Jenis tumbuhan maupun hewan tertentu mempunyai toleransi spesies terhadap suhu artinya mempunyai persyaratan suhu lingkungan yang ideal bagi kehidupannya dalam arti batas suhu minimal dan maksimal.
Contoh :
– Pohon kelapa tumbuh di daerah ilkim tropik.
– Burung pinguin hidup di daerah iklim dingin.
1.2. Kelembaban Udara.
Berdasarkan tingkat kelembaban lingkungan habitatnya, dunia tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi :
a. Xerophyta
Adalah tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan yang kering atau kondisi kelembaban udara yang sangat rendah.
Contoh :
– Kaktus
b. Mesophyta
Adalah tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembab.
Contoh :
– Anggrek, Cendawan.
c. Hygrophyta
Adalah tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang basah.
Contoh :
– Enceng gondok, Teratai.
d. Tropophyta
Adalah tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim kemarau dan penghujan, merupakan tumbuhan khas iklim muson tropik.
Contoh :
–
1.3. Angin.
Banyak tumbuhan yang proses penyerbukannya dibantu oleh angin (anemogami) dan proses penyebarannya juga dibantu oleh angin (anemokori).
Contoh :
– Padi penyerbukannya oleh angin.
– Mahoni penyebarannya oleh angin.
1.4. Curah Hujan.
Banyak sedikitnya curah hujan akan menentukan terhadap formasi vegetasi di muka bumi, sekaligus mempengaruhi terhadap hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu.
Contoh :
– Padang rumput dengan hewan khas biri-biri, sapi.
2. Kondisi Fisik Muka Bumi.
Kondisi fisik yang dimaksud dapat berupa laut, gurun, pegunungan tinggi dsb, yang dapat menjadi perintang tapi juga dapat sebagai perantara terjadinya perpindahan flora dan fauna.
Contoh :
– Kelapa disebarkan oleh arus laut.
– Peg. Andes manghalangi migrasi burung.
3. Adaptasi.
Flora dan fauna mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Contoh :
–
4. Seleksi Alam.
Di alam berlaku ketentuan yang kuat adalah yang menang, oleh karena itu setiap binatang akan berusaha untuk menghindari dan bersembunyi dari predatornya.
Contoh :
– Capung berwarna kusam lebih banyak dari pada yang berwarna cerah karena lebih samar terlihat oleh predatornya.
5. Makanan.
Beberapa jenis hewan hanya terdapat di daerah tertentu karena hanya di daerah tersebut terdapat makanannya.
Contoh :
– Koala hanya terdapat di Australia karena ekaliptus yang menjadi makanannya hanya tumbuh di benua Australia.
6. Persekutuan Hidup.
Beberapa jenis flora dan fauna membentuk persekutuan hidup baik secara mutualis, komensalis atau parasitis.
Contoh :
– Tumbuhan Aconitum di Amerika Utara proses penyerbukannya tergantung pada tawon tertentu sehingga penyebarannya hanya sejauh penggembaraan tawon.
7. Manusia.
Manusia terhadap faktor yang sangat menentukan terhadap proses penyebaran flora dan fauna di muka bumi, namun keterlibatannya yang paling akhir baru setelah zaman penjelajahan dimulai.
D. Persebaran Hewan dan Tumbuh-tumbuhan di Indonesia.
Bagian permukaan bumi yang berupa biosfer akan terdiri dari beberapa kawasan yang disebut bioma yaitu suatu kawasan yang dikendalikan oleh iklim serta didominasi oleh flora dan fauna tertentu.
Persebaran Flora (tumbuhan) di Indonesia.
Tidak semua bioma di dunia ada di Indonesia, karena adanya faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan flora seperti sudah disampaikan di depan.
Oleh karena itu tundra dan gurun tidak ada di Indonesia. Penamaan bioma (hutan) didasarkan pada jenis fauna yang dominan seperti : hutan bakau, hutan jati, dsb.
Adapun bioma yang ada di Indonesia adalah :
1. Hutan Hujan Tropis
Adalah hutan yang terletak didaerah hujan tropis yang biasanya beriklim tropika basah (AF).
Hutan hujan tropis menutupi 6% permukaan bumi dan dihuni lebih dari setengah spesies hewan dan tumbuhan didunia.
Bioma hutan hujan tropis terbagi menjadi :
1.1. Hutan Tropika Dataran Rendah (hutan keruing, hutan lagan).
Jenis floranya paling kaya dan beragam dibandingkan jenis hutan lainnya didunia dengan diameter pohon sebagian besar 40 cm-80 cm dan bnyak yang berdiameter >120 cm.
Di kawasan barat Indonesia didominasi oleh pohon keruing, balan, damar, meranti dan giam.
1.2. Hutan Hujan Pegunungan Rendah.
Ciri-cirinya :
a. Terdapat pada ketinggian 500-1500 m dpl.
b. Tingkat variasi jenis tumbuhannya sangat nampak yaitu : kelompok ketinggian 5-10 m, 15-20 m dan 30-40 m.
c. Terdapat pohon tertinggi yang menyeruak keluar dari alap hutan seperti : rasamala dan cemara gunung.
1.3. Hutan Hujan Pegunungan Tertinggi.
Ciri-cirinya :
a. Terdapat pada ketinggian 1500-2400 m dpl.
b. Jenis tumbuhannya lebih sedikit dibanding hutan hujan pegunungan rendah.
c. Diameter pohon lebih besar, daunnya lebih kecil.
d. Didominasi pohon riung, waru teja dan cemara.
Daerah penyebarannya : Sumatera, Sulawesi, Papua, Jabar dan Jateng.
1.4. Hutan SubAlpin (hutan kabut, hutan berlumut).
Ciri-cirinya :
a. Terdapat pada ketinggian 200- 4000 m dpl.
b. Pohon-pohonnya rapat, tetapi pendek antara 8-20 m.
c. Jenisnya sedikit, batang membengkok diselimuti lumut.
Daerah penyebarannya : Papua.
1.5. Hutan Pantai (Fozmasi Butun).
Terdapat didinding pantai dibelakang pantai berpasir yang dihuni oleh biota pantai seperti pandan laut dadap dan cemara laut.
1.6. Hutan Mangrove ( Hutan Bakau, Hutan Air Payau ).
Ciri – cirinya :
a. Lahannya tergenang air laut secara berkala.
b. Airnya payau dengan salinitas 2 – 22 ppm atau air asin dengan salinitas 38 ppm.
Sumber : Susilo Wardoyo