Coba perhatikan gerak hewan darat dan hewan yang hidup di air, berbeda bukan? Hewan darat bergerak menggunakan otot dan rangkanya terutama kaki, ikan bergerak menggunakan sirip, dan burung terbang menggunakan sayap.
a. Gerak Hewan dalam Air
Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara. Air memiliki daya angkat yang lebih besar dibandingkan udara. Tubuh hewan yang hidup di air memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada lingkungannya. Gaya angkat air yang besar dan masa jenis hewan yang kecil menyebabkan hewan dapat melayang di dalam air dengan mengeluarkan sedikit energi.
Salah satu bentuk tubuh yang paling banyak dimiliki hewan air adalah bentuk torpedo. Bentuk tubuh ini memungkinkan tubuh meliuk ke kiri dan ke kanan.
Bentuk tubuh ikan yang streamline berfungsi untuk mengurangi hambatan ketika bergerak di dalam air. Ekor dan sirip ekor yang lebar berfungsi untuk mendorong gerakan ikan di dalam air.
Tahukah kamu, ikan berenang karena memanfaatkan bentuk tubuhnya yang unik? Berikut penjelasannya.
1) Ikan sering mengeluarkan gelembung renang yang berguna untuk mengatur gerakan naik turun.
2) Ikan memiliki susunan otot dan tulang belakang yang fleksibel untuk mendorong ekor ikan di dalam air.
3) Sebagian besar ikan menggunakan gerak tubuh ke kanan dan ke kiri dan sirip ekornya untuk menghasilkan gaya dorong kedepan.
4) Ikan yang bergerak dengan sirip pasangan dan sirip tengah cocok untuk hidup di terumbu karang. Jenis ikan ini tidak dapat berenang secepat ikan yang menggunakan tubuh dan siripnya.
b. Gerak Hewan di Udara.
Tahukah kamu, bagaimana cara burung terbang ? Hewan-hewan yang terbang di udara dengan cara yang unik. Tubuh hewan tersebut memiliki gaya nagkat yang besar yang mengimbangi gaya gravitasi. Salah satu upaya untuk memperbesar gaya angkat dengan menggunkan sayap. Prinsip yang sama diterapkan pada pesawat terbang. Khusus untuk pesawat terbang bersayap bentuk airfoil
Sayap burung memiliki susunan kerangka yang ringan, tulang dada dan otot yang kuat. Bentuk sayap airfoil membuat udara mengalir pada bagian atas sayap lebih cepat dari pada bagian bawahnya. Saat sayap dikepakkan, udara akan mengalir ke bawah. Dorongan bawah tersebut akan menghasilkan gaya yang berlawanan arah sehingga bunrung akan terangkat keatas.
c. Gerak Hewan di Darat
Kecendrungan hewan yang hidup didarat adalah memiliki otot dan tulang yang kuat. Tulang dan otot tersebut diperlukan untuk mengatasi inersia (kecendrungan tubuh untuk diam) dan untuk menyimpan energi pegas (elastisitas) untuk melakukan aktifitas.
Gajah dan kerbau memiliki massa tubuh yang besar, akibatnya untuk bergerak gajah dan kerbau harus melawan inersia yang nilainya juga besar. Namun, perbedaan struktur tulang dan otot hewan tersebut masing-masing hewan menyebabkan hewan tersebut dapat bergerak lebih lincah di banding hewan lainnya. Misalnya kuda, cheetah, dan kijang. Ketiga hewan tersebut memiliki struktur rangka dan otot yang sangat kuat, namun kijang dan cheetah yang memiliki bentuk kaki yang lebih ramping sehingga kijang dan cheetah memiliki elastisitas yang tinggi. Bentuk kaki yang ramping tersebut mengakibatkan kijang dan cheetah pada saat berlari, lebih banyak melompat dan meluncur. Gaya gesek udara yang jauh lebih kecil daripada gaya gesek permukaan tanah membuat kijang dapat berlari dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada kuda.
Sumber : sabenggo