Sebagai makhluk homoekonomikus, manusia akan berusaha memenuhi semua kebutuhannya. Dengan menggunakan apa manusia memenuhi kebutuhannya? Manusia akan memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan alat pemenuhan kebutuhan (sumber daya) yang tersedia.
Alat pemenuhan kebutuhan yang digunakan manusia, jumlah dan macamnya banyak. Untuk dapat memahami tentang alat-alat pemenuhan kebutuhan manusia, maka kita kategorikan alat-alat pemenuhan kebutuhan tersebut sesuai dengan dasar penggolongan yang ada diantaranya:
1. Berdasarkan cara memperolehnya, alat pemenuhan kebutuhan dibedakan menjadi 3 yaitu:
a. Barang ekonomi, yaitu barang yang jumlahnya terbatas, sehingga tidak mencukupi kebutuhan semua manusia. Untuk mendapatkannya dibutuhkan pengorbanan baik berupa barang, jasa, atau uang. Contoh: Televisi, untuk mendapatkan sebuah televisi dibutuhkan pengorbanan berupa komponen-komponen televisi, upah tenaga kerja serta biaya-biaya yang lain. Sehingga televisi mempunyai harga dan kita harus membayar harga televisi jika kita ingin mendapatkan televisi tersebut. Barang ekonomis akan semakin mempunyai nilai yang tinggi, jika barang tersebut semakin langka (jumlahnya sedikit).
a. Misalnya emas mempunyai nilai dan harga yang mahal dibandingkan dengan roti, karena emas lebih langka dibandingkan dengan roti.
b. Barang bebas, yaitu barang yang jumlahnya tidak terbatas, sehingga dapat mencukupi kebutuhan semua manusia. Untuk mendapatkannya tidak perlu ada pengorbanan baik berupa barang, jasa, maupun uang. Barang bebas umumnya disediakan oleh Tuhan. Sedangkan manusia tinggal menggunakan tanpa bersusah payah untuk membuatnya. Contoh: Sinar matahari yang setiap hari bersinar yang dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan manusia seperti untuk menjemur pakaian, untuk memanaskan badan, dan keperluan yang lain. Udara bebas yang dapat kita gunakan untuk bernapas, hujan yang turun yang dapat digunakan untuk mengairi sawah dan ladang dan lain-lainnya.
Namun perlu diingat, bahwa benda bebas dapat berubah menjadi benda ekonomis. Ini terjadi jika jumlahnya menjadi sedikit dan sangat dibutuhkan oleh manusia. Misalnya ketika terjadi kekeringan, pompa air dan sumur-sumur menjadi kering, sehingga kita harus mendatangkan air dari daerah lain, maka air yang semula menjadi barang bebas berubah menjadi barang ekonomis. Contohnya: Pasir yang ada di sungai yang boleh diambil oleh siapa saja, ketika pasir telah dipindahkan ke toko bangunan, maka jika kita akan mengambilnya untuk memenuhi kebutuhan kita. Kita harus membayarnya karena pasir telah berubah menjadi barang ekonomis.
Selain dapat berubah menjadi barang ekonomis, barang bebas juga dapat berubah menjadi barang illith. Barang illith barang yang jumlahnya sangat banyak dan berlebihan sehingga dapat membahayakan kehidupan manusia, misalnya air hujan yang terlalu banyak dan menimbulkan banjir yang membahayakan kehidupan manusia. Gunung api meletus yang memuntahkan lahar yang berupa batu dan pasir yang jumlahnya banyak sekali yang dapat membahayakan kehidupan manusia dan lain-lain.
2. Berdasarkan hubungannya dengan barang lain, alat pemenuhan kebutuhan dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Barang substitusi/pengganti, yaitu barang yang dapat menggantikan fungsi/kegunaan barang lain secara sempurna. Misalnya: Bus yang dapat mengantikan fungsi/kegunaan kereta api sebagai alat transportasi. Jagung dapat mengantikan fungsi beras sebagai bahan makanan. Teh yang dapat menggantikan kegunaan kopi sebagai minuman dan lain-lain. Suatu barang kadang-kadang mempunyai barang substitusi lebih dari satu macam. Misalnya beras mempunyai barang substitusi berupa jagung, gandung, ketela, bulgur, sagu dan lain-lain.
b. Barang komplementer, yaitu barang yang dalam penggunaanya saling melengkapi dengan barang lain. Atau akan lebih berguna apabila digabung dengan barang lain. Jika barang tersebut digunakan sendirian, maka barang tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan secara maksimal atau bahkan tidak dapat digunakan. Misalnya, nasi akan lebih nikmat jika digunakan bersama sayur, lauk-pauk, buah-buahan, dan susu. Jika nasi digunakan tanpa barang-barang pelengkapnya, maka nasi tidak dapat memberikan kepuasan yang maksimal karena kurang nikmat. Demikian pula sepeda motor dapat digunakan dengan baik jika telah diisi dengan bahan bakar, jika tidak ada bahan bakar, maka sepeda motor tidak dapat dijalankan. Dalam praktiknya, kadang-kadang suatu barang mempunyai barang komplementer lebih dari satu macam, misalnya celana mempunyai barang pelengkap berupa baju/kemeja, dasi, topi, sepatu, dan kaos kaki.
3. Berdasarkan tujuan penggunaannya, alat pemenuhan kebutuhan dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Barang konsumsi, yaitu barang yang langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia tanpa harus diproses lagi. Barang konsumsi dibedakan menjadi 2 macam yaitu: barang konsumsi yang langsung habis seperti makanan, minuman dan barang konsumsi yang habisnya secara berangsung-angsur seperti: pakaian, sepatu dan lain-lain.
b. Barang produksi, yaitu barang yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang lain atau barang yang secara tidak langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya mesin jahit yang dapat digunakan untuk menjahit pakaian, mesin cetak yang dapat digunakan untuk mencetak berbagai macam cetakan yang dibutuhkan oleh manusia, seperti buku, kalender, kartu undangan dan lain-lain. Barang-barang produksi pada umumnya digunakan untuk mempermudah kerja manusia. Semakin banyak dan tinggi kuantitas barang produksi, maka kerja manusia akan semakin lebih ringan.
4. Berdasarkan kesiapan penggunaan atau proses pembuatan, alat pemuas kebutuhan dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Bahan mentah, yaitu bahan baku yang belum mengalami pengolahan sehingga belum dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Bahan baku pada umumnya terdiri dari hasil tambang seperti minyak bumi, bijih besi, bijih emas dan lain-lain, atau dapat juga berupa hasil perkebunan dan pertanian seperti padi, jagung, bijih kopi, tembakau dan lain-lain. Agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, maka bahan mentah harus diolah/diproses.
b. Barang setengah jadi yaitu barang yang sudah diproses tetapi belum dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan memerlukan proses lebih lanjut. Misalnya beras yang berasal dari padi belum dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia (makan), beras tersebut harus diproses lebih lanjut yaitu dimasak agar menjadi nasi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan yaitu makan. Pada kenyataanya, setiap barang mempunyai tingkat proses produksi yang berbeda-beda. Ada barang yang cukup mengalami satu kali proses produksi, dua kali proses produksi atau lebih banyak lagi.
c. Barang jadi, yaitu barang yang telah diproses secara tuntas sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya pakaian yang telah diproses dari kapas menjadi benang, dari benang menjadi kain, dari kain menjadi pakaian. Jika telah menjadi pakaian, maka proses produksi sudah tuntas dan tidak perlu diproses lagi sehingga pakaian siap digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
5. Berdasarkan sumbernya, alat pemenuhan kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Sumber daya alam, yaitu alat pemenuhan kebutuhan yang berasal dari alam. Contoh: bahan tambang, flora, fauna, udara, angin, sinar matahari dan lain-lain.
b. Sumber daya manusia, yaitu alat pemenuhan kebutuhan yang berasal dari diri manusia. Contoh: tenaga dan pikiran manusia.
c. Sumber daya modal, yaitu peralatan yang diciptakan oleh manusia untuk mempermudah kegiatan yang dilakukan oleh manusia dan meningkatkan hasilnya. Contoh: mesin industri, mobil, traktor dan lain-lain.
6. Berdasarkan sifatnya, alat pemenuhan kebutuhan dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Alat pemenuhan kebutuhan yang bersifat materiil, yaitu alat pemenuhan kebutuhan yang ada wujudnya, dapat diraba dan dapat dirasa. Alat pemenuhan ini disebut benda/barang. Misalnya: makanan, minuman, perumahan, mobil yang dapat dilihat, dapat diraba, dapat dinikmati dan dirasakan.
b. Alat pemenuhan kebutuhan yang bersifat immateriil yaitu alat pemenuhan kebutuhan yang tidak berbentuk, tidak berwujud dan tidak dapat diraba tetapi dapat dirasakan akibatnya. Alat pemenuhan ini disebut jasa, misalnya jasa transportasi. Ketika kita ingin pergi ke suatu tempat dan kita naik bus umum. Ketika kita sudah sampai di tempat tujuan, berarti kita telah menggunakan jasa transportasi. Jasa transportasi yang kita nikmati tidak dapat diraba, tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan akibatnya yaitu kita sampai di tempat tujuan. Demikian juga ketika kita melihat pertandingan sepakbola atau melihat pentas musik, setelah seleasai, berarti kita telah menikmati jasa hiburan. Jasa hiburan tersebut tidak dapat diraba, dilihat, tetapi dapat dirasakan yaitu kita merasa senang.
Sunber : materipelajaranterbaruips