Menu Close

MAKALAH FUNGSI DAN TUJUAN EVALUASI PEMBELAJARAN

MAKALAH
FUNGSI DAN
TUJUAN EVALUASI PEMBELAJARAN
                                                           
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok:
                                 Mata Kuliah       : Evaluasi
Pembelajaran
                                
Semester             : V
                                 Prodi                  : PGSD
                                 Dosen                 :
Heru Purnomo, M.Pd.
                                
Disusun oleh:
Dani
Leni Marlina Devi
Nur Munawaroh
3. G
(PGSD)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KUNINGAN
2016



KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah.
SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan
dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Evaluasi
Pembelajaran”. Sholawat beserta salam kita sampaikan kepada nabi besar kita
Muhammad Saw yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-qur’an dan sunnah
untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan
salah satu tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran di program studi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada Universitas Kuningan. Selanjutnya, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Heru Purnomo, M.Pd.
selaku pembimbing mata kuliah Evaluasi Pembelajaran dan kepada segenap pihak
yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis
menyadari bahwa terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini,
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
               
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………..          i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………….         ii
BAB I        : PENDAHULUAN
A.    Latar
Belakang …………………………………………………………………………….         1
B.     Rumusan
Masalah ………………………………………………………………………..         2
C.     Tujuan
…………………………………………………………………………………………         2
BAB II       : PEMBAHASAN
A.    Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran ……………………………………….         3
B.     Fungsi Evaluasi Pembelajaran ………………………………………………………..         5
C.     Tujuan
Evaluasi Pembelajaran ……………………………………………………….         8
BAB III     : PENUTUP
A.    Kesimpulan
………………………………………………………………………………….       12
B.     Saran
…………………………………………………………………………………………..       12
DAFTAR
PUSTAKA  ………………………………………………………………………………………..       13



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar
Belakang
Bermula dari keinginan manusia yang selalu ingin mejadi
lebih baik dari waktu ke waktu, maka setiap orang berusaha untuk mengembangkan
kemampuannya untuk mensejahterakan hidupnya. Jika kita lihat saat ini di dunia
bisnis, para pelaku bisnis berusaha untuk terus mengembangkan produknya menjadi
produk yang paling diminati oleh konsumennya. Mereka tidak berdiam diri melihat
persaingan yang terus meningkat di dunia industry. Mereka mengubah produk
mereka sesuai dengan perkembangan zaman sehingga produk mereka akan tetap
dicintai oleh para konsumennya dengan mempertimbangkan berbagai aspek.
Kendatipun produk tersebut sudah mencapai kepercayaan yang tinggi
dari masyarakat, produk tersebut tidak akan berhenti untuk dibicarakan mengenai
pembaruan apa yang akan dilakukan selanjutnya.
Hal yang sama dilakukan di dalam dunia pendidikan, dimana
pendidikan haruslah terus berubah mengikuti perkembangan zaman. Karena tidak
mungkin manusia akan berada tetap dalam kondisi dan situasi yang sama, maka
pola pendidikanpun harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan manusia
tersebut. Setiap perbuatan dan tindakan dalam pendidikan selalu menghendaki
hasil. Pendidik selalu berharap bahwa hasil yang diperoleh sekarang lebih baik
dan memuaskan dari hasil yang diperoleh sebelumnya, untuk menentukan dan
membandingkan antara satu hasil dengan lainnya diperlukan adanya evaluasi.
Diakui bahwa kritik-kritik sering muncul tentang sistem
pendidikan yang sering berubah dan tidak seimbang. Kurikulum yang kurang tepat
dengan mata pelajaran yang terlalu banyak dan tidak  berfokus pada hal-hal yang seharusnya
diberikan dan lain sebagainya. Untuk mengatasi masalah yang seperti ini perlu
adanya evaluasi pendidikan, agar setiap kekurangan ataupun kegagalan pada
kurikulum yang diajarkan bisa diperbaiki pada kurikulum yang akan datang. Ruang
lingkup pendidikan sangat luas, mulai dari masukan (input), proses sampai hasil
(output) yang diperoleh. Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai proses
perubahan tingkah laku siswa, peran penilaian dalam proses pembelajaran menjadi
sangat penting. Penilaian dalam proses pembelajaran merupakan suatu proses
untuk mengumpulkan, menganalisa dan menginterpretasi informasi untuk mengetahui
tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam Abdul Majid (2009:185) evaluasi
merupakan pengukuran ketercapaian program pendidikan, perencanaan suatu program
subtansi pendidilan termasuk kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan dan
peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikan dan reformasi pendidikan
secara keseluruhan. Untuk mengetahui apakah proses yang dilakukan itu sudah
sesuai dengan tujuannya maka harus dilakukan umpan balik.
B.     Rumusan
Masalah
Melihat dari apa yang dipaparkan di latar belakang, maka
penulis ingin memfokuskan penulisan makalah ini ke dalam :
1.      Bagaimana kedudukan evaluasi dalam pembelajaran?
2.      Apakah fungsi dari evaluasi pembelajaran?
3.      Apa tujuan dari evaluasi pembelajaran?
C.    Tujuan
Dari penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa sebagai
calon guru sekolah dasar dapat mengetahui bagaiamana kedudukan evaluasi dalam
pembelajaran, apa fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran serta dapat
mengaplikasikannya kelak dikemudian hari sebagai bekal menuju dunia
professional.
`
BAB
II
PEMBAHASAN
A.    Kedudukan
Evaluasi dalam Pembelajaran
Dalam evaluasi pendidikan, ada empat komponen yang saling
terkait dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Empat komponen yang
sering digunakan dalam melakukan evaluasi yaitu evaluasi, penilaian,
pengukuran, tes dan non tes. Keempat komponen tersebut memiliki keterkaitan
yang sangat erat dan tidak bisa dipisahkan. Apabila salah satu rantai dari
empat komponen ini terputus maka tidak akan sempurnalah aspek evaluasi dalam
sebuah pembelajaran.
Dalam Rasyid (2009:2), Nitko & Brookhart (2007)
mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses penetapan nilai yang berkaitan
dengan kinerja dan hasil karya siswa. Evaluasi merupakan satu rangkaian
kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja atau produktivitas suatu lembaga
dalam melaksanakan programnya (Mardapi,2004). Melalui evaluasi akan diperoleh
informasi tentang apa yang telah dicapai dan mana yang belum, dan selanjutnya
informasi ini digunakan untuk perbaikan dan peningkatan suatu program. Evaluasi
menurut Griffin dan Nix (1991) adalah judgement
terhadap nilai atau implikasi dari hasil pengukuran. Jika merujuk definisi ini,
kegiatan evaluasi selalu didahului dengan kegiatan pengukuran dan penilaian.
Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab I Pasal 1 ayat 21 dijelaskan bahwa “evaluasi pendidikan adalah kegiatan
pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan sebagai bentuk
pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan”. Artinya evaluasi memiliki satu
poin utama, yaitu berupa pertanggungjawaban atas semua penyelenggaraan
pendidikan yang telah berlangsung.
Evaluasi secara singkat juga dapat didefinisikan sebagai
proses pengumpulan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau
kelompok. Hasil evaluasi diharapkan dapat mendorong pendidik untuk mengajar
lebih baik lagi dan mendorong peserta didik untuk belajar lebih baik. Informasi
yang digunakan untuk mengevaluasi program pembelajaran harus memiliki kesalahan
sekecil mungkin. Dalam Rasyid (2009:3), Astin (1993) menyarankan tiga komponen
yang harus dievaluasi agar hasilnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
ketiga komponen itu adalah masukan, lingkungan sekolah, dan keluaran. Selama
ini yang dievaluasi adalah prestasi belajar peserta didik, khususnya ranah
kognitif saja. Ranah afektif jarang diperhatikan lembaga pendidikan, walau
semua menganggap hal itu penting. Kondisi lingkungan sekolah ikut menentukan
kualitas pendidikan, namun jarang dievaluasi, bahkan tidak pernah dilakukan.
Hal ini disebabkan karena instrument dan data yang diperlukan sulit disusun dan
dijaring.
Jika kita telah memahami pengertian tes, pengukuran,
penilaian dan evlauasi maka selanjutnya kita dapat menentukan kedudukan
daripada tes, pengukuran, penilaian dan evaluasi.
Sebagaimana diungkapkan Suryanto, dkk. (2009:1.9) tes
merupakan salah satu alat ukur yang digunakan untuk menagih hasil belajar
siswa. Jika kita telah melaksanakan tes matematika maka kita akan mendapatkan
data hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika. Data hasil belajar
siswa tersebut merupakan hasil pengukuran. Jadi untuk melakukan pengukuran
diperlukan alat ukur. Alat ukur yang digunakan untuk memperoleh informasi hasil
belajar dapat berupa tes atau non-tes. Dari kumpulan data tersebut kita dapat
menarik kesimpulan tentang perkembangan belajar matematika siswa, kegiatan
inilah yang disebut sebagai penilaian. Setelah selesai pembelajaran, kita ingin
melihat efektivitas program pembelajaran yang kita lakukan maka kita perlu
melihat kembali peran setiap komponen dalam program pembelajaran. Berdasarkan
data-data yang kita peroleh dari setiap komponen kegiatan pembelajaran maka
kita dapat menilai efektivitas program pembelajaran kita, inilah yang dikenal
sebagai evaluasi program pembelajaran.
Dalam Nuriyah (2014 : 75) dapat digambarkan hubungan
antara pengetesan, penilaian, evaluasi dan pembelajaran sebagai berikut (After
Brown, 2004: 5):


 


Gambar 1. Hubungan antara Pengetesan,
Penilaian, Evaluasi dan Pengajaran
Bisa kita simpulkan dari gambar di atas bahwa untuk
melakukan pengukuran kita membutuhkan alat berupa tes atau non-tes. Selanjutnya
untuk melakukan penilaian kita memerlukan data yang didapat dari hasil
pengukuran. Selanjutnya kita bisa melakukan evaluasi apabila proses penilaian
telah terlaksanakan. Kegiatan mengevaluasi tersebut merupakan rangkaian
kegiatan dalam sebuah pengajaran atau pembelajaran.
B.    
Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Dikatakan Ghani (2008:164) bahwa pembelajaran
merupakan suatu system yang unsur-unsurnya saling berinteraksi. Keberhasilan
pembelajaran antara lain ditentukan oleh keterampilan guru dalam memilih dan
menerapkan metode yang tepat serta strategi belajar yang digunakan oleh peserta
didik. Namun kenyataannya masih banyak guru yang belum menyadari hal tersebut
dikarenakan kurangnya inisiatif guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
telah ia laksanakan. Sehingga hasilnya guru cenderung menggunakan model belajar
yang itu-itu saja. Padahal jika kita sadari, secara umum evaluasi sebagai suatu
tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi pokok, yaitu:
1.      Mengukur
kemajuan
2.      Penunjang
penyusunan rencana
3.      Memperbaiki
atau melakukan penyempurnaan kembali.
Jika dilihat dari fungsi diatas setidaknya ada dua
macam kemungkinan hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi , yaitu a) hasil
evaluasi yang diperoleh dari kegiatan evaluasi itu ternyata mengembirakan,
sehingga dapat memberikan rasa lega bagi evaluator, sebab tujuan yang telah
ditentukan dapat dicapai sesuai dengan yang direncanakan. b) hasil evaluasi itu
ternyata tidak mengembirakan atau bahkan mengkhawatirkan, dengan alasan bahwa
berdsar hasil evaluasi ternyata dijumpai adanya penyimpangan, hambatan, atau
kendala, sehingga mengharuskan evaluator untuk bersikap waspada. Ia perlu
memikirkan dan melakukan pengkajian ulang terhadap rencana yang telah disusun,
atau mengubah dan memperbaiki cara pelaksanaannya. Berdasar  data hasil evaluasi itu selanjutnya dicari
metode-metode lain yang dipandang lebih tepat dan lebih sesuai dengan keadaan
dan keperluan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fungsi evaluasi itu
memiliki fungsi: menunjang penyusunan rencana.
I.         
Fungsi
Evaluasi dalam Dunia Pendidikan
Fungsi evaluasi
memang cukup luas, bergantung dari sudut mana kita melihatnya. Bila kita
melihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi sebagaimana  Arifin (2014:16) mengungkapkan bahwa, fungsi
evaluasi dalam dunia pendidikan dapat dilihat dari beberapa segi, diantaranya:
1.      Segi
Psikologis, kegiatan evaluasi dalam dunia pendidikan disekolah dapat disoroti
dari 2 sisi, yaitu sisi peserta didik dan dari sisi pendidik.
a.       Bagi
peserta didik, evaluasi pendidikan secara psikologis akan memberikan pedoman
atau pegangan batin kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan status dirinya
masing-masing ditengah-tengah kelompok atau kelasnya.
b.      Bagi
pendidik, evaluasi pendidikan akan memberikan kapasitas atau ketepatan hati
kepada diri pendidik tersebut, sudah sejauh manakah kiranya usaha yang telah
dilakukannya selama ini yang telah membawa hasil, sehingga secara psikologis ia
memiliki pedoman guna menentukan langkah-langkah apa saja perlu dilakukan
selanjutnya.
2.      Segi
Sosiologis
Dari segi ini,
evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu
untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti peserta didik dapat berkomunikasi
dan beradaptasi terhadap seluruh lapisan masyarakat dengan segala
karakteristiknya. Lebih jauh dari itu diharapkan peserta didik dapat membina
dan mengembangkan semua potensi yang ada dalam masyarakat. Hal ini penting
karena mampu tidaknya peserta didik terjun ke masyarakat akan memberikan ukuran
tersendiri terhadap institusi pendidikan yang bersangkutan. Implikasinya adalah
bahwa kurikulum dan pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3.      Segi
Didaktis-Metodis
Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara
didaktik (khususnya evaluasi hasil belajar) akan dapat memberikan dorongan
(motivasi) kepada mereka untuk dapat memperbaiki, meningkatkan, dan
mempertahankan prestasinya.
Bagi pendidik, evaluasi pendidikan secara didaktik
itu setidak-tidaknya memiliki 5 macam fungsi, yaitu:
1)      Memberikan
landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta
didiknya.
2)      Memberikan
informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing peserta
didik di tengah-tengah kelompoknya.
3)      Memberikan
bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik.
4)      Memberikan
pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang
memerlukannya.
5)      Memberikan
petunjuk tentang sejauh manakah program pengajaran yang telah ditetukan dapat
dicapai.
4.      Segi
Administratif, evaluasi pendidikan setidak-tidaknya memiliki 3 macam fungsi:
a.       Memberikan
laporan
b.      Memberikan
bahan-bahan keterangan (data)
c.       Memberikan
gambaran.
II.      
Fungsi
Evaluasi dalam Sistem Pendidikan
Dengan
mengetahui makna penilaian ditinjau dari berbagai segi dalam system pendidikan,
maka fungsi evaluasi menurut Arikunto (2015:18-19) terdapat beberapa fungsi
diantaranya :
1.      Evaluasi
berfungsi selektif
Dengan cara mengadakan evaluasi guru mempunyai cara
untuk mengadakan seleksi terhadap siswanya. Seleksi itu sendiri mempunyai
berbagai tujuan, antara lain;
1)      Untuk
memilihg siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
2)      Untuk
memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya
3)      Untuk
memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
4)      Untuk
memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan sebagainya
2.      Evaluasi
berfungsi diagnostic.
Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup
memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui
kelemahan siswa. Di samping itu diketahui pula sebab-musabab kelemahan itu.
Jadi dengan mengadakan penilaian, sbeenarnya guru melakukan diagnosis kepada
siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab
kelemahan ini, akan lebih mudah mencari cara untuk mengatasinya.
3.      Evaluasi
berfungsi sebagai penempatan
System baru yang kini banyak dipipulerkan di negeri
barat, adalah system belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan
cara mempelajari sebuah paket belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket
belajar yang lain. Sebagai alasan dari timbulnya system ini adalah adanya
pengakuan yang besar terhadap kemampuan individual. Setiap siswa sejak lahirnya
telah membawa bakat sendiri-sendiri sehingga pelajaran akan lebih efektif
apabila disesuaikan  dengan pembawaan
yang ada. Akan tetapi disebabkan keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan,
yang bersifat individual kadang-kadang sukar sekali di laksanakan. Pendekatan
yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara
kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pastidi kelompok mana seorang siswa
harus ditempatkan, digunakan suatu evaluasi. Sekelompok siswa yang mempunyai
hasil evaluasi yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
4.      Evaluasi
berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan.
Fungsi keempat dari evaluasi ini dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program
ditentukan oleh beberapa factor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana dan
system kurikulum.
Adapun fungsi Evaluasi dalam proses pengembangan
system pendidikan dimaksudkan untuk;
1)      Perbaikan
system
Perbaikan system artinya ada yang
yang kurang tepat/salah dan mesti diperbaiki dalam alur system pendidikan yang
sudah ada di negara kita.
2)      Pertanggung
jawaban kepada pemerintah dan masyarakat
Pelaksanaan pendidikan mengacu pada
tujuan pendidikan, baik buruknya output pendidikan harus dipertanggung jawabkan
kepada pemerintah selaku pembuat kurikulum dan dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat selaku tujuan akhir peserta didik.
3)      Penentuan
tindak lanjut hasil pengembangan.
Dengan mengevaluasi kita mampu
menentukan tindak lanjut hasil pengembangan pendidikan yang telah ada. Apakah
perlu perbaikan atau sudah cukup baik sehingga tidak perlu perbaikan?.
C.   
Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Jika kita ingin melakukan kegiatan evaluasi,
terlepas dari jenis evaluasi apa yang digunakan, maka guru harus mengetahui dan
memahami terlebih dahulu tentang tujuan dan fungsi evaluasi. Bila tidak, maka
guru akan mengalami kesulitan merencanakan dan melaksanakan evaluasi. Hampir
setiap orang yang membahas evaluasi pula tentang tujuan dan fungsi evaluasi.
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi
sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan materi, metode, media
sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Sedangkan
tujuan khusus evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan  jenis evaluasi pembelajaran itu sendiri,
seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi
dampak, evaluasi efisinensi-ekonomi, dan evaluasi program komprehensif.
Tidak serta merta sebuah kegiatan dievaluasi jika
tidak memiliki tujuan yang jelas. Begitupun evaluasi dalam sebuah pembelajaran
pastinya memiliki tujuan yang akan dicapai. Sebagaimana Zainal Arifin dalam
makalahnya tentang “Evaluasi Pembelajaran (Teori dan Praktik) mengungkapkan
bahwa secara umum, tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui
efektivitas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Indicator efektivitas
dapat dilihat dari perubahan tingkah laku yang terjadi pada peserta didik.
Perubahan tingkah laku itu dibandingkan dengan perubahan tingkah laku yang
diharapkan sesuai dengan kompetensi, tujuan dan isi program pembelajaran.
Adapun secara khusus, tujuan evaluasi adalah untuk :
1.      Mengetahui
tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan.
2.      Mengetahui
kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam proses belajar. Sehingga
dapat dilakukan diagnosis dan kemungkinan memberikan remedial teaching.
3.      Mengetahui
efisiensi dan efektifitas strategi pembelajaran yang digunakan guru, baik yang
menyangkut metode, media maupun sumber-sumber belajar.
Lebih jauh, Depdiknas (2003 : 6) mengemukakan tujuan
evaluasi pembelajaran adalah untuk (a) melihat produktivitas dan efektivitas
kegiatan belajar-mengajar, (b) memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan guru,
(c) memperbaiki dan menyempurnakan dan mengembangkan program belajar-mengajar,
(d) mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh siswa selama kegiatan
belajar dan mencarikan jalan keluarnya, dan (e) menempatkan siswa dalam situasi
belajar-mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuannya. Apabila kita melihat
dari tujuan evaluasi yang dikemukakan oleh Departemen Pendidikan Nasional maka
sudah sangat jelas bahwa yang namanya evaluasi memiliki peran yang sangat vital
dalam pembelajaran. Dari semuanya itu saya bisa katakana bahwa tujuan evaluasi
yaitu memperbaiki semua aspek yang kita butuhkan untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Selain dari pemaparan Depdiknas tadi, tujuan
evaluasi juga adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam
proses pembelajaran. Proses pembelajaran memiliki 3 hal penting yaitu, input,
transformasi dan output. Input adalah peserta didik yang telah dinilai
kemampuannya dan siap menjalani proses pembelajaran. Transformasi adalah segala
unsur yang terkait dengan proses pembelajaran yaitu ; guru, media dan bahan
beljar, metode pengajaran, sarana penunjang dan sistem administrasi. Sedangkan
output adalah capaian yang dihasilkan dari proses pembelajaran.
Dalam konteks yang lebih luas lagi, Gilbert Sax (1980 : 28) mengemukakan tujuan evaluasi dan pengukuran adalah untuk  “selection, placement, diagnosis and remediation, feedback : norm-referenced and criterion-referenced interpretation, motivation and guidance of learning, program and curriculum interpretation, formative and summative evaluation, and theory development”.  Apabila kita artikan, Gilbert Sax mengungkapkan bahwa tujuan evaluasi adalah untuk seleksi, penempatan, diagnosis dan perbaikan, umpan balik: norma-direferensikan dan kriteria-direferensikan interpretasi, motivasi dan bimbingan belajar, program, dan penafsiran kurikulum, evaluasi formatif dan sumatif, dan teori pembangunan
Sebenarnya tujuan utama melakukan evaluasi dalam
proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai
tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan
tindak lanjutnya. Tindak lanjut termaksud merupakan fungsi evaluasi dan dapat
berupa:
1)      Penempatan
pada tempat yang tepat
2)      Pemberian
umpan balik
3)      Diagnosis
kesulitan belajar siswa
4)      Penentuan
kelulusan
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Evaluasi memiliki peran besar dalam mendukung
keberhasilan tujuan pendidikan di Indonesia. Dengan evaluasi kita bisa
mengembangkan dan memperbaiki hal-hal yang dirasa kurang baik dalam pembuatan
program pembelajaran yang kita lakukan. Sebelum melakukan evaluasi kita
terlebih dahulu harus mengukur dan menilai program pembelajaran yang kita buat,
sehingga dengan dua kegiatan tadi kita mendapatkan informasi mengenai
sejauhmana keberhasilan pembelajaran yang kita lakukan.
Evaluasi memiliki berbagai macam fungsi, tergantung dari
sudut mana kita melihatnya. Evaluasi dapat berfungsi secara psikologis, diktatis-metodis,
sosiologis  dan fungsi administrative.
Dalam satu kali proses belajar mengajar, guru hendaknya
menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum, dan apakah materi
yang diajarkan sudah cukup tepat. Semua kegiatan tersebut akan dapat dijawab
melalui kegiatan evaluasi. Dengan evaluasi guru dapat mengetahui keberhasilan
pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau
keefektifan metode mengajar. Tujuan lain dari evaluasi diantaranya adalah untuk
mengetahui kedudukan siswa di dalam kelas atau kelompoknya. Dengan evaluasi
pembelajaran guru dapat mengklasifikasikan apakah seorang siswa termasuk
kelompok siswa yang pandai, sedang, kurang atau cukup baik dikelasnya jika
dibandingkan dengan teman-temannya. Hal ini dapat diperoleh dari data-data yang
telah guru kumpulkan dengan menggunakan pengetesan, penilaian dan baru
dievaluasi.
B.     Saran
Tidak dapat
dipungkiri bahwa dewasa ini masih banyak tenaga pendidik yang kurang
memperhatikan aspek evaluasi pembelajaran yang mereka lakukan. Padahal jika
kita telaah lebih jauh dari kedudukan, fungsi dan tujuan evaluasi dalam sebuah
pembelajaran, evaluasi ini mempunyai peran vital dalam upaya mensukseskan
tujuan pendidikan di Indonesia.
Kita sebagai calon
guru sekolah dasar diharapkan mampu mengaplikasikan evaluasi dalam pembelajaran
kita nanti di dunia professional demi terwujudnya peserta didik yang lebih baik
lagi.
 
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal.
(2010). Makalah Evaluasi Pembelajaran: Teori dan Praktik. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia
——-. (2014). Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik,
Prosedur.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Arikunto,
Suharsimi. (2015). Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan
. Jakarta: Bumi Aksara
Gani, Abdul Rahman
A.. (2008). Pengaruh Tes Formatif dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil
Belajar Ekonomi Siswa SMA. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Tahun XII 10, No. 2, 162-176
Majid, Abdul.
(2009). Perencanaan Pembelajaran:
Mengembangkan Standar Kompetensi Guru
. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Nuriyah, Nunung.
(2014). Evaluasi Pembelajaran: Sebuah Kajian Teori. Jurnal Edueksos. Vol. III.
No. 1, 73-86
Suryanto, Adi. (2009).
Evaluasi Pembelajaran di SD. Jakarta
: Universitas Terbuka
Rasyid, Harun.
(2009). Penilaian Hasil Belajar. Bandung
: CV. Wacana Prima
Undang-Undang.
(2003). Undang-Undang, Nomor 20, Tahun
2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
 sumber:gurusddani

Leave a Reply