Penelitian Studi Kasus ( Case Study) : Pengertian, Pendekatan, Jenis, Langkah – Langkah Penelitiannya
Studi kasus merupakan pendekatan penelitian kualitatif yang digunakan untuk memahami suatu isu atau permasalahan dengan menggunakan suatu kasus (Creswell, 2007: 73). Yang dimaksud dengan kasus di sini dapat berupa suatu kejadian, proses, kegiatan, program, ataupun satu atau beberapa orang. Lebih lanjut, untuk memahami isu atau permasalahan secara mendalam, seorang peneliti perlu melakukan penyelidikan dan eksplorasi terhadap satu atau beberapa kasus dalam jangka waktu tertentu dan mengumpulkan data dari berbagai sumber (observasi, dokumen, laporan, atau wawancara).
Berdasarkan banyaknya kasus dan maksud dari dilakukannya analisis kasus, pendekatan studi kasus dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu, studi kasus dengan instrumen tunggal (single instrumental case study); studi kasus kolektif atau majemuk (collective or multiple case study); dan studi kasus intrinsik (intrinsic case study). Penjelasan dari ketiga jenis studi kasus disajikan sebagai berikut.
Studi kasus dengan instrumen tunggal (single instrumental case study) adalah studi kasus yang terfokus pada satu isu atau pusat perhatian saja. Untuk mengilustrasikan isu tersebut, hanya digunakan satu kasus yang terbatas.
Studi kasus kolektif atau majemuk (collective or multiple case study) adalah studi kasus yang terfokus pada satu isu atau pusat perhatian saja, tetapi untuk mengilustrasikan isu tersebut, digunakan beberapa kasus yang terbatas.
Studi kasus intrinsik (intrinsic case study) adalah jenis studi kasus yang berfokus pada si kasus itu sendiri (misal: kajian terhadap kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika). Hal ini dikarenakan kasus tersebut menyajikan situasi yang tidak biasa atau bisa dikatakan sebagai situasi yang unik.
Setelah memahami tentang pengertian penelitian studi kasus dan jenis- jenis dari studi kasus, kini saatnya membahas mengenai prosedur untuk melaksanakan penelitian studi kasus. Adapun prosedur untuk melaksanakan studi kasus seperti yang diadaptasi dari Stake (Creswell, 2007: 74) adalah sebagai berikut.
Memastikan bahwa suatu isu, kasus atau permasalahan cocok untuk diteliti dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Perlu diketahui bahwa pendekatan studi kasus cocok digunakan ketika suatu kasus yang diteliti merupakan kasus yang teridentifikasi secara jelas dan ketika peneliti ingin memperoleh pemahaman secara mendalam terhadap satu atau beberapa kasus dengan batasan- batasan tertentu.
Memilih kasus dan jenis studi kasus yang akan digunakan. Adapun kasus yang dipilih sebaiknya kasus yang dapat menunjukkan berbagai sudut pandang terhadap permasalahan atau kejadian yang akan dipotret.
Mengumpulkan data dari berbagai sumber (misal: melalui observasi, wawancara mendalam, ataupun dari dokumen- dokumen).
Melakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan. Analisis data dapat dilakukan secara menyeluruh (holistik) atau spesifik.
Melakukan interpretasi. Artinya bahwa peneliti melaporkan hasil pemaknaan terhadap suatu kasus.
Pemilihan terhadap suatu pendekatan penelitian tentunya juga akan menimbulkan berbagai tantangan yang harus siap untuk dihadapi. Beberapa tantangan yang bisa muncul jika menggunakan pendekatan kualitatif antara lain sebagai berikut.
Peneliti harus mengidentifikasi satu atau beberapa kasusnya dan memastikan bahwa kasus tersebut memang layak untuk dikaji/ diteliti. Biasanya, peneliti hanya memilih kasus yang jumlahnya tidak lebih dari empat atau lima.
Bahwa dengan memilih suatu kasus, berarti seorang peneliti harus dapat membangun alasan yang mendasar yang melatar belakangi pemilihan kasus tersebut.
Bahwa kenadala- kendala dalam hal waktu, kegiatan dan proses bisa jadi suatu tantangan dalam melakukan studi kasus.
Referensi
Creswell, J. W. (2007). Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among Five Approaches (2nd ed.). Thousand Oaks, California: Sage Publications, Inc.
Sumber: https://ibnurafisite.wordpress.com/2017/10/12/penelitian-studi-kasus-case-study-1/