Pengertian Anak Usia Dini
Setiap orang pasti mendambakan dan menanti-nantikan kehadiran anak. Selain sebagai suatu kebanggaan, juga diharapkan dapat menjadi penerus keturunan bagi mereka. Tangisan bayi yang baru lahir akan disambut dengan penuh gembira dan harapan bagi kedua orang tuanya. Anak adalah keturunan yang kedua setelah ibu bapak atau manusia yang masih kecil. Masa dini adalah berkisar dari umur 3 tahun sampai 6 tahun.
Masa dini juga bisa dikatakan suatu masa pada anak yang belum memasuki usia sekolah dasar. Pakar psikologi berbeda pendapat dalam menetapkan batas umur anak usia dini diantaranya:
Menurut Soemiarti Patmonodewo mengatakan anak usia dini adalah mereka yang berusia dari tiga tahun sampai enam tahun, mereka biasa mengikuti program prasekolah atau kingdergeanten. Masa ini umumnya anak usia prasekolah mengikuti program penitipan anak antara 3 bulan sampai 5 tahun, kelompok bermain 3 tahun, sementara umur 4 tahun samapi 6 tahun anak mengikuti program taman kanak-kanak.
Jalaluddin membagi masa usia dini kepada dua masa yaitu masa antara 0 sampai 2 tahun, masa ini merupakan masa vital bagi anak. Masa 3 tahun sampai 6 tahun merupakan masa estetik bagi anak. Masa estetik adalah masa yang akan dapat dididik secara langsung melalui pembiasaan kepada hal-hal yang baik
Beberapa beberapa batasan pengertian diatas, maka yang dimaksud anak usia dini adalah anak yang belum memasuki usia sekolah dasar, berumur sekitar 3 tahun sampai umur 6 tahun dididik secara langsung oleh kedua orang tuanya di lembaga pendidikan informal atau (keluarga), serta dididik oleh guru di lembaga formal (TK atau TPA). Setiap manusia mengalami proses peralihan kejiwaan, namun diantara semua manusia pertumbuhan yang paling bervariasi, ada pertumbuhan yang lambat dan ada pertumbuhan yang sedang, bahkan ada yang cepat pertumbuhannya.
Setelah anak besar dengan melalui tahap-tahap pertumbuhan, kedua orang tuanyalah yang sangat berperan dalam membentuk kepribadiannya. Oleh karena itu, orang tua harus menanamkan nilai-nilai pendidikan islam kepada anakanya yang paling utama pembinaan akhlak. Anak merupakan harapan bagi kedua orang tua, namun dalam proses pertumbuhan jiwa anak lebih banyak anak banyak mengalami hambatan dan rintangan.
B. Pengertian Perkembangan
Pertumbuhan bisa didefinisikan sebagai proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinyu serta berlangsung dalam waktu periode tertentu. Sebagai hasil dari bertumbuhnya ukuran tubuh (fisik), kekuatan otot dan tulang manusia, organ tubuh menjadi lebih sempurna. Sedangkan, perkembangan lebih mengacu pada perubahan karakteristik dari gejala-gejala psikologis ke arah yang lebih maju. Perkembangan merupakan suatu proses perubahan yang bersifat progressif, dan menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik psikis yang baru. Perkembangan akan mencapai suatu kematangan. (Berk, 1989).
Perkembangan berkaitan erat dengan pertumbuhan, maka pada saatnya anak akan mencapai kematangan (mature). Pertumbuhan menunjukkan perubahan biologis yang bersifat kuantitatif. Sedangkan kematangan itu sendiri meunjukkan perubahan biologis yang bersifat kualitatif. Pertumbuhan dan kematangan merupakan proses yang saling berkaitan dan keduanya merupakan perubahan yang berasal dari dalam diri anak yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
sumber:rudi