Pengertian Ilmu Geodesi, Materi yang Dipelajari dan Prospek Kerjanya
Pada mulanya, Geodesi terkonsentrasi pada penentuan posisi dan medan gravitasi bumi dan aspek geometri dari variasi temporalnya. Di kalangan engineer di Jerman, Geodesi dibagi menjadi “geomensuration”, yang berkonsentrasi pada pengukuran bumi pada skala global dan “surveying”, yang lebih berkonsentrasi pada pengukuran bagian-bagian dari bumi
Berdasarkan pada definisi tradisional dari ahli Geodesi (geodet) jerman yang bernama Friedrich Robert Helmert (1834-1917), Geodesi adalah “ilmu tentang mengukur dan merepresentasikan permukaan bumi”.Meskipun diformulasikan pada tahun 1880, dan masih relevan sampai saat ini, di dalamnya termasuk juga pengukuran medan gravitasi eksternal bumi dan dasar laut. Maka dari itu, terlihat bahwa Geodesi adalah gabungan antara ilmu bumi dan kerekayasaan.
Pengertian Geodesi berdasarkan dari website NOAA National Service Education Centre adalah ilmu tentang pengukuran dan pengamatan bentuk bumi dan lokasi titik di muka bumi. NOAA’s National Geodetic Survey (NGS) bertanggung jawab mengembangkan dan merawat system data Geodesi nasional (AS) yang digunakan untuk navigasi, sistem komunikasi dan pemetaan.
Teknik Geodesi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bentuk dan ukuran bumi baik di daratan maupun di lautan serta penggambaran rupa bumi atau yang lebih dikenal dengan pemetaan. Dalam bahasa yang berbeda, Teknik Geodesi merupakan cabang dari matematika terapan yang melakukan pengukuran dan pengamatan posisi yang pasti dari titik-titik di muka bumi serta ukuran dan luas dari sebagian besar muka bumi, bentuk dan ukuran bumi, dan variasi gaya berat bumi. Namun kini perkembangan teknologi komputer digital membuat Teknik Geodesi berkembang ke arah Geomatika/Geoinformatika, yang mengacu kepada pendekatan terpadu dari pengukuran, analisis, pengelolaan, penyimpanan serta penyajian deskripsi dan lokasi dari data yang berbasis muka bumi (umumnya disebut data spesial).
Apa yang Dipelajari di Teknik Geodesi ?
Dalam Teknik Geodesi mahasiswa akan belajar mendeskripsikan permukaan bumi dan laut secara grafik, digital, atau yang lainnya mengenai sumber daya dan lingkungannya. Bidang-bidang yang akan dipelajari pada teknik geodesi antara lain survey dan pemetaan, geodesi, kadastral/pertanahan, geomatika, dan kelutan. Untuk menunjang semua kurikulum yang ada pada teknik geodesi, maka seorang mahasiswa Teknik Geodesi harus memiliki kemampuan antara lain menyukai perhitungan dan analisa, menyenangi komputer, dan menyukai pekerjaan di lapangan.
Prospek Lulusan Teknik Geodesi
Lulusan Teknik Geodesi mampu menerapkan dan mengembangkan iptek yang berbasis pada peralatan modern geodesi dan geomatika, seperti melakukan survey, remote sensing, pengukuran variabel geodesi dan geomatika dan mengolah data informasi kebumian untuk kepentingan pemetaan dan penyusunan sistem informasi.
Lulusan Teknik Geodesi menjadi pionir dalam survey investigasi suatu proyek/pekerjaan sipil skala besar maupun kecil, misalnya pembukaan penambangan migas di darat/hutan atau di lautan samudera, infrastruktur jalan, irigasi, gedung-gedung, jaringan rel KA, bandara dan lain-lain. Umumnya setiap pekerjaan sipil sederhana (skala besar/kecil) menyangkut dengan permukaan bumi baik kedalamannya (galian) maupun ketinggiannya (timbunan) melibatkan bidang ini atau tim surveyor geodesi. Secara garis besar, lulusan Teknik Geodesi dapat bekerja di berbagai bidang yaitu :
1. Lembaga Pemerintahan (Badan Pertanahan Nasional, Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Bappeda, Departemen Pertambangan dan Energi, Departemen Kehutanan, Departemen Perhubungan, Kimpraswil, Departemen PU, Bappeda, Bappenas, Pertambangan, BPN, Bakosurtanal, Lembaga Riset (BPPT, LIPI), dan lain-lain).
2. Industri Swasta (Surveyor Indonesia, PT Aneka Tambang, PT Timah, Freeport, Pertamina, Caltex, Total Indonesia, Slhumberger, Kontraktor Bangunan (WiKa, Konsultan Teknik, dan lain-lain).
Source; here