Pengertian Ilmu Nutrisi dan Sejarah Perkembangan Ilmu Nutrisi
– Pengertian Ilmu Nutrisi
ilmu nutrisi merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dan minuman dalam hubungannya dengan kesehatan optimal tubuh. Dalam ilmu nutrisi dikenal istilah zat nutrisi yang berarti ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsinya baik untuk kehidupan pokok maupun untuk kebutuhan produksi. Sedangkan Nutrisi (Gizi) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti dan absorbsi untuk memmempertahankan kehidupan pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi (Avif Thoriq, 2013)
Image:hellosehat
– Sejarah ilmu nurtisi sebelum masehi sampai tahun 1970
Pada awal abad ke-20 Nutrisi merupakan ilmu tersendiri yang banyak dikaji oleh ilmuwan sebelumnya telah dirintis oleh A.L. Lavoiser pada tahun 1743-1794. Proses respirasi dan pembebasan energi merupakan titk awal percobaannya dalam perkembangan ilmu nutrisi. Ia berpendapat bahwa panas yang terdapat pada tubuh berasal dari proses oksidasi di dalam tubuhnya. Setelah penelitian A.L Lavoiser, pada abad ke 19 ilmu makanan klasik mengemukakan bahwa semua bahan makanan dapat dibagi menjadi empat komponen, ykni Karbohidrat, protein, lemak dan mineral. Lemak dan karbohidrat dapat saling menggantikan dalam batas-batas tertentu, sedangkan protein tidak dapat digantikan oleh karbohidrat, sehingga harus tersedia dalam jumlah yang cukup dalam makanan. Penemuan keempat zat makanan (nutrisi) tersebut telah meimbulkan presepsi pada saat itu, bahwa hanya karbohidrat, protein, lemak dan mineral yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh agar dapat berfungsi normal.
Beberapa penelitian yang dilakukan pada permulaan abad ke-20, menunjukan, bahwa protein mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan ternak non-ruminansia. Kondisi ini telah menyebabkan penelitian terus dilakukan untuk mencari jawaban terhadap pengaruh protein terhadap perbedaan pertumbuhan ternak ruminansia tadi. Usaha tersebut ternayata tidak sia-sia, ilmuawa berhasil mengungkapkan bahwa perbedaan pertumbuhan ternak tersebut disebabkan adanya asam-asam amino di dalam protein.
Penelitian yang dilakukan sejak tahun 1887-1905 yang dilakukan dengan membuat ransum murni “purified diet” yang berisi zat-zat makanan (nutrisi) yang telah diketahui pada saat itu, hasilnya menunjukan pertumbuhan dan kesehatan dari ternak penelitian tidak optimal. Hasil penelitian penggunaan ransum murni menjelaskan bahwa pertumbuhan dan kesehatan ternak tersebut tidak normal karena ransum kurang mengandung vitamin. Hasil tersebut telah menunjukan, bahwa vitamin sebagai salah satu zat nutrisi yang esensial bagi tubuh ternak yang banyak diteliti oleh ilmuawan pada awal abad 20. Salah zat makanan yang juga penting dalam pakan/ransum ternak adalah mineral yang diketahui banyak terdapat dalam tulang dan gigi. Pada tahun 1808 ditemukan jenis mineral kalsium dan zat besi sebagai salah satu zat esensial. Beberapa tahun kemudia ilmua Ringer (1885) dan Locke (1990), menjelaskan hasil penelitiannya bahwa cairan tubuh perlu konsentrasi elektrolit tertentu. Pada awal abad 20, ilmuawa Loeb melakukan penelitian tentang pengaruh konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup (Suryafirmalatif, 2012)
Leonardo da Vinci merupakan salah satu orang yang luar biasa pada jaman Renaissance, yang membuat gambar yang luar biasa mengenai anatomi manusia. Leonardo da Vinci juga menyatakan bahwa jika zat makanan yang diperoleh dari bahan makanan tidak sama jumlahnya dengan yang dikeluarkan tubuh, kelestarian hidup akan terganggu. Buah pikiran ini merupakan landasan bagi perkembangan pengetahuan tentang neraca zat makanan ( Nutrient Balance), yang dikenal sekarang. Neraca tersebut dapat bernilai negative, nol atau positif. Neraca negative berarti tubuh kehilangan zat makanan sedangakan neraca positif mengandung makna bahwa tubuh memperoleh tambahan zat makanan ( Setiawan, 2014)
Source: Abdurrahman