Pengertian Minyak Bumi dan Penjelasan Lengkapnya
Petroleum atau minyak bumi merupakan campuran kompleks dari hidrokarbon cair, suatu senyawa kimia yang mengandung hidrogen dan karbon, yang terbentuk secara alamiah di cadangan bawah tanah dalam batuan sedimen. Berasal dari bahasa latin petra, yang berarti batu, dan oleum, yang berarti minyak, kata “petroleum” sering diartikan dengan kata “minyak”. Didefinisikan secara luas, minyak mencakup produk primer (mentah) dan produk sekunder (terolah/produk kilang).
Minyak mentah merupakan satu jenis minyak terpenting yang diolah menjadi berbagai produk kilang, akan tetapi beberapa bahan baku minyak lainnya juga dipakai untuk menghasilkan berbagai produk kilang minyak. Terdapat berbagai macam produk kilang yang dihasilkan dari minyak mentah, banyak diantaranya untuk keperluan khusus, misalnya bensin kendaraan bermotor atau pelumas; yang lainnya dipakai untuk menghasilkan panas, seperti solar/minyak diesel (gas oil) atau minyak bakar (fuel oil). Nama-nama produk kilang pada umumnya adalah nama-nama yang dipakai di Eropa Barat dan Amerika Utara. Nama-nama tersebut biasa dipakai di perdagangan internasional, akan tetapi tidak selalu sama dengan nama-nama yang dipakai di pasar lokal. Selain produk minyak tersebut, terdapat juga minyak “belum jadi” yang akan diproses lebih lanjut di kilang atau tempat lain.
Pasokan dan pemakaian minyak di negara-negara industri bersifat kompleks dan mencakup baik pemakaian sebagai energi maupun non-energi. Sebagai akibatnya, penjabaran pemakaian di bawah ini hanya sebagai panduan umum dan bukan merupakan suatu aturan kaku. Lampiran 1 memberikan penjelasan lengkap dari proses dan aktivitas yang disebutkan dalam Kuesioner Minyak.
Minyak merupakan komoditas perdagangan terbesar, baik miyak mentah maupun produk kilang. Sebagai konsekuensinya, sangat penting untuk mengumpulkan data selengkap, seteliti dan setepat mungkin mengenai aliran minyak dan produknya. Meskipun pasokan minyak terus meningkat secara tetap, pangsanya terhadap total pasokan energi global telah menurun, dari 45% lebih di tahun 1973 menjadi sekitar 35% di tahun-tahun terkahir ini. Bahan bakar cair dapat diukur dari massanya atau volumenya. Untuk kedua ukuran tersebut, beberapa satuan dipakai pada industri minyak:
Satuan massa yang paling banyak dipakai untuk mengukur minyak adalah metrik ton (atau ton). Misalnya, tanker di industri minyak sering dinyatakan berdasarkan kapasitasnya dalam ton, dimana sebuah ultra large crude carrier (ULCC) didefinisikan memiliki kemampuan untuk mengangkut lebih dari 320 ribu ton.
Satuan asli dari kebanyakan bahan bakar cair dan gas adalah volume. Cairan dapat diukur dengan liter, barel, atau meter kubik. Contoh umum pemakaian volume sebagai satuan ukuran adalah dalam harga minyak,dinyatakan dalam dolar perbarel.
Oleh karena cairan dapat diukur berdasarkan massa atau volumenya, maka penting untuk dapat mengonversi minyak dari satu satuan ke satuan lainnya. Untuk dapat membuat konversi ini, berat jenis (specific gravity) atau kerapatan (density) dari cairan perlu diketahui. Oleh karena minyak mentah mengandung hidrokarbon dari yang teringan sampai terberat, karakteristiknya, termasuk kerapatan, akan berbeda banyak antara satu minyak mentah dengan yang lain. Demikian juga kerapatan berbagai produk minyak sangat berbeda antar satu produk dengan lainnya. Kerapatan dapat dipakai untuk mengklasifikasikan produk kilang dari yang ringan sampai yang berat, misalnya LPG dengan kerapatan 520 kg/m 3 dianggap produk ringan sedangkan minyak bakar dengan kerapatan lebih dari 900 kg/m 3 adalah produk berat.
Minyak Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang paling sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana, hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai keunikan molekulnya masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.
Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen dengan rumus umum CnH2n+2. Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya, meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin ada di dalam campuran tersebut.
Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin, sedangkan alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi diesel, kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin wax mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG). Di musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai bahan campuran pada bensin, karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu mesin menyala pada musim dingin. Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik rokok. Di beberapa negara, propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat sebagai bahan bakar transportasi maupun memasak.
Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n. Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang lebih tinggi.
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.
Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional di tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin, dan hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai campuran utama dalam bensin, mempunyai rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen secara eksotermik:
2 C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana)
Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di laboratorium. Molekul-molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut, kemudian akan dipisahkan di kromatografi gas, dan kemudian bisa dideteksi dengan detektor yang cocok. Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya akan menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang bercampur maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan yang tinggi di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga mengandung molekul nitrogen oksida yang dapat menimbulkan asbut.
sumber:helma