Penyajian Data Menggunakan Tabel – Di dalam materi mengenai statistika data tidaklah cukup dikumpulkan saja akan tetapi harus disajikan ke dalam bentuk yang lebih menarik dan mudah untk dipahami oleh orang yang akan menggunakan data tersebut. Penyajian data dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media, salah satunya adalah dengan menggunakan tabel. Oleh karenanya pada pembahasan kali ini Rumus Matematika Dasarakan mengajak kalian ntuk bersama-sama mempelajari cara atau langkah-langkah penyajian data dengan menggunakan tabel.
Tabel Frekuensi Data Tunggal
Penyajian data tunggal dengan menggunakan tabel biasa disebut dengan istilah distribsi frekuensi data tunggal. Agar kalian lebih mudah memahaminya, coba perhatikan contoh di bawah ini:
Pada sensus penduduk yang diadakan di sebuah desa, diperoleh data jumlah anak yang dimiliki oleh masing-masing keluarga sebagai berikut:
1 4 3 4 5 4 3 6 1 2
2 3 2 4 1 6 5 3 4 3
4 4 5 4 4 4 6 5 4 4
2 4 3 3 2 4 2 3 4 1
Data tersebut masih bersifat acak dan belum tersusun dengan rapi dan teratur sehingga akan sulit untuk mengetahui informasi yang ada di dalam data tersebut. Oleh sebab itu, untuk mempermudah kita dalam membaca informasi yang ada di dalam data itu kita harus menyajikannya ke dalam bentuk tabel frekuensi data tunggal.
Di dalam tabel frekuensi data tunggal masing-masing baris dan kolom hanya memuat satu nilai atau data. Biasanya tabel dibagi menjadi 3 kolom. Kolom yang pertama disisi dengan data. Kolom yang kedua berupa turus (mencacah data dengan menggunakan lambang | untuk setiap data yang bersesuaian dengan data yang diperoleh). Sedangkan kolom terakhir atau yang ketiga merupakan frekuensi yang berisi jumlah turus yang terdapat pada data tertentu. Berikut adalah tabel yang diperoleh berdasarkan pada data di atas:
Tabel Frekuensi Data yang Dikelompokkan
Selanjutnya kita akan mempelajari bagaimana membuat tabel dengan sisitem data berkelompok. Penyajuian data berkelomppok ke dalam bentuk tabel disebut dengan distribusi frekuensi data berkelompok. Langsung saja kita perhatikan bersama contoh yang ada di bawah ini:
Hasil nilai ulangan pelajaran matematika siswa kelas 7 SMP Tunas Mekar adalah sebagai berikut:
44 54 85 92 73 99 91 96 74
75 70 57 83 49 57 52 64 73
82 90 70 89 91 67 52 64 73
82 59 65 79 82 89 53 52 50
Dari data di atas kita bisa melihat bahwa nilai yang paling tinggi dan paling rendah memiliki selisih/jarak yang disebut dengan range(jangkauan). Jangkauannya cukup besar yaitu 99 – 44 = 55. Apabila data tersebut kita sajikan ke dalam bentuk tabel data tunggal tentunya tabel yang dihasilkan tidak praktis dan tetap sulit untuk dipahami. Sehingga kita perlu mengelompokkan data-datanya terlebih dahuu baru dimasukkan ke dalam tabel frekuensi data berkelompok.
Di dalam tabel frekuensi data berkelompok, tiap-tiap baris dan kolom memuat beberapa data/nilai. Berikut adalah istilah yang sering digunakan ketika menyajikan data pada tabel berkelompok:
Kelas Interval:
Pengelompokan dari beberapa data atau nilai.
Banyak Kelas Interval:
Banyaknya jumlah pengelompokan dari keseluruhan data yang ada.
Panjang Interval:
Banyaknya data di dalam satu kelas interval. Panjang interval di dalam suatu tabel haruslah sama.
Dengan menggunakan istilah-istilah tersebut, maka data diatas dapat kita sajikan ke dalam bentuk tabel menjadi seperti berikut ini:
Tabel diatas memiliki banyak kelas interval = 7 dan panjang kelas interval = 8
Demikianlah penjelasan mengenai tata cara Penyajian Data Menggunakan Tabel untuk materi selanjutnya akan dijelaskan mengenai cara menyajikan data menggunakan media yang lan seperti gambar dan diagram. So, simak terus materi yang diberikan oleh blog ini jangan sampai ketinggalan. Sampai jumpa!!!!
Sumber:
http://www.rumusmatematikadasar.com/
farrelstudio