Menu Close

Tembang Macapat Pangkur dan Urusan Meninggalkan Duniawi!

Hai Sahabat, MateriPendidikan! Tembang macapat Pangkur bagi
orang jawa sering dimaknai sebagai proses mengurangi hawa nafsu
dan mungkur dari urusan duniawi.

Dalam tahap ini, manusia sudah memasuki usia senja dimana
sesorang akan “berkaca” tentang dirinya, tentang masa lalunya, tentang pribadi
dan Tuhannya dan lain sebagainya.

Pangkur yang juga
berarti mungkur (mundur/mengundurkan diri), memberi gambaran bahwa
manusia mempunyai fase dimana ia akan mulai mundur dari kehidupan ragawi dan
menuju kehidupan jiwa atau spiritualnya.

Tembang macapat Pangkur banyak digunakan pada
tembang-tembang yang bernuansa Pitutur (nasihat), pertemanan, dan
sayang.

Dalam tembang ini juga berbicara tentang kegembiraan dan pengendalia
hawa nafsu. Meski demikian tembang macapat Pangkur juga sering digunakan dalam
tembang-tembang asmara.

Ciri dari tembang macapat Pangkur diantaranya :

Memiliki Guru Gatra : 8 baris setiap bait

Memiliki Guru Wilangan : 8, 11, 8, 7, 12, 8, 8
(artinya baris pertama terdiri dari 7 suku kata, baris kedua berisi 8 suku
kata, dan seterusnya…)

Memiliki Guru Lagu : a, i, u, a, u, a, i (artinya
baris pertama berakhir dengan vokal a, baris kedua berakhir vokal i, dst..)

Berikut ini adlaah contoh Tembang Macapat Pangkur:

Leave a Reply